Edusaintek (Jun 2024)

ANALISIS IMPLEMENTASI SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PADA SATUAN PENDIDIKAN JENJANG SEKOLAH DASAR (Studi Kasus SDN Pameungpeuk 01 Kabupaten Bandung)

  • Ricky Yoseptry,
  • Indra Suryana,
  • Haldi Rizkiawan Sukarna,
  • Novalia Nurlaela,
  • Iis Kusmiati,
  • Nia Zulfa Septia,
  • Alien Silviani,
  • Neni Sri Rahayu

DOI
https://doi.org/10.47668/edusaintek.v11i3.1290
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 3

Abstract

Read online

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan membuat gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta juga fenomena tentang perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing) , pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling) supervisi oleh kepala sekolah untuk meningkatkan pembelajaran di SDN Pameungpek 01. Kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kualitas kinerja guru, sehingga usaha untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dapat disiasati dengan berbagai strategi, salah satunya melalui supervisi. Hal ini tidak terlepas dari paradigma bahwa supervisi merupakan pembinaan yang diberikan kepada staf pengajar agar dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa supervisi memainkan peran yang krusial dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran di tingkat sekolah dasar. Melalui pengawasan yang terencana, pelaksanaan observasi yang cermat, serta pemberian umpan balik yang konstruktif, kepala sekolah dapat membantu guru mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam praktik pengajaran mereka, serta merancang strategi perbaikan yang relevan. Supervisi bukan hanya menjadi alat evaluasi, tetapi juga menjadi sarana pengembangan profesional yang dapat membantu guru meningkatkan kinerja mereka. Implementasi supervisi yang efektif dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di sekolah, di mana kolaborasi antara kepala sekolah dan staf pengajar menjadi kunci. Dengan terbentuknya budaya pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan, guru didukung untuk meningkatkan proses pembelajaran, sementara kepala sekolah berperan penting dalam memberikan arahan dan dukungan yang diperlukan. Supervisi tidak hanya menjadi proses formal, tetapi juga menjadi bagian integral dari budaya sekolah yang berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran dan pencapaian siswa.

Keywords