Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem (Sep 2016)

Analisis Pemanfaatan Energi Panas pada Pengeringan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan menggunakan Alat Pengering Efek Rumah Kaca (ERK)

  • Zamharir Zamharir,
  • Sukmawaty Sukmawaty,
  • Asih Priyati

Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 264 – 274

Abstract

Read online

ABSTRAK Bawang Merah (Allium ascalonicum, L.) merupakan salah satu komoditas holtikultura yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia. Banyaknya manfaat yang dapat diambil dari bawang merah dan tingginya nilai ekonomi yang dimiliki sayuran ini membuat para petani di berbagai daerah tertarik membudidayakannya untuk mendapatkan keuntungan besar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan energi panas pada proses pengeringan bawang merah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental, yaitu melakukan percobaan terhadap alat pengering bawang merah Efek Rumah Kaca (ERK). Alat pengering ini merupakan alat pengering yang memanfaatkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber panas untuk menaikkan suhu bahan pada proses pengeringan. Pada pengujian alat tahap pertama (tanpa bahan) suhu tertinggi pada alat pengering yaitu 52°C dan suhu terendah 27°C, sedangkan suhu tertinggi pada lingkungan, yaitu 34°C dan terendah 25°C. Selisih suhu udara alat pengering dengan lingkungan rata-rata 14°C dengan radiasi surya rata-rata 445 W/m². Adapun pada pengujian menggunakan bahan, suhu rata-rata alat pengering selama 4 hari, yaitu suhu terendahnya 37,75°C, suhu tertinggi 51,75°C; sedangkan suhu terendah dan tertinggi lingkungan berturut-turut 25,8°C dan 37,0°C. Intensitas cahaya rata-rata 545 W/m², jumlah energi matahari total yang di terima rata-rata 2.227.262,7 kJ dengan efisiensi rata-rata pengeringan 39,9%. Kata kunci: Alat Pengering Efek Rumah Kaca (ERK), bawang merah, energi, sebaran suhu

Keywords