Jurnal Kesehatan Melayu (Apr 2018)

Infeksi Cytomegalovirus Kongenital

  • Bayu Fajar Pratama

DOI
https://doi.org/10.26891/jkm.v1i2.2018.114-117
Journal volume & issue
Vol. 1, no. 2
pp. 114 – 117

Abstract

Read online

Infeksi akibat Cytomegalovirus (CMV) merupakan infeksi kongenital yang terbanyak dan menyebabkan morbiditas yang cukup tinggi pada bayi baru lahir. Infeksi CMV tersebar luas di seluruh dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Infeksi CMV menyebabkan terjadinya gangguan perkembangan organ-organ pada janin. CMV juga merupakan penyebab terbanyak dari gangguan pendengaran, gangguan perkembangan saraf, dan retardasi mental pada anak. Transmisi CMV dapat terjadi secara horizontal (dari satu orang ke orang yang lain) maupun vertikal (dari ibu ke janin). CMV ditransmisikan secara horizontal terjadi melalui cairan tubuh dan membutuhkan kontak yang dekat dengan cairan tubuh yang telah terkontaminasi CMV. Transmisi CMV terjadi secara vertikal melalui cara in utero, intrapartum, dan postnatal. Sebagian besar anak yang lahir dengan infeksi CMV kongenital tidak menunjukkan gejala (asimptomatik) saat lahir. Anak yang menunjukkan gejala infeksi CMV kongenital saat lahir hanya berkisar antara 7-10%. Gold standard diagnosis infeksi CMV kongenital adalah isolasi atau kultur virus pada anak dalam usia tiga minggu pertama. Tatalaksana anak dengan infeksi CMV kongenital meliputi tatalaksana suportif dan pemberian antivirus. Evaluasi secara berkala dilakukan pada anak untuk mengetahui perkembangan dari perjalanan penyakit infeksi CMV.

Keywords