Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika (Sep 2020)
DEFRAGMENTING PROSES BERPIKIR PSEUDO SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses berpikir pseudo salah atau benar serta melihat dan melakukan defragmenting dalam menata kembali kesalahan proses berpikir siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengambilan subjek penelitian sebanyak 11 siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 10 Surabaya. Teknik pengumpulan data dengan lembar soal tes dilanjutkan dengan wawancara, kemudian dianalisis dan dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan siswa mengalami pseudo salah dimana jawaban salah namun setelah refleksi siswa mampu memberikan jawaban yang benar. Pada proses berpikir pseudo ini siswa mengalami kesalahan mengkontruksi konsep matematika, kesalahan berpikir analogi dan kesalahan penempatan konsep matematika. Tahapan yang dilakukan dalam menata kembali proses berpikir pseudo maka dilakukan defragmenting yaitu dengan memberikan scaffolding, conflict cognitive dan disequilibrasi. Hasil yang diperoleh dalam defragmenting siswa mampu mengkontruksi, menganalogi dan menempatkan konsep matematika secara terstruktur. The purpose of this research is to see the right or wrong of pseudo thinking process, also to see and do defragmenting in rearranging students' thinking process errors. This study used a descriptive qualitative approach by taking 11 research subjects of students in class IX Muhammadiyah 10 School. Data collection techniques with test questions continued with interviews, then analyzed and described. The results showed students experienced wrong pseudo where the answers were wrong, but after reflection students were able to give correct answers. In this pseudo thinking process students have errors experience to constructing mathematical concepts, analogical thinking errors and placement errors of mathematical concepts. The steps taken to restructure the pseudo thinking process are carried out by defragmenting, that are providing scaffolding, cognitive conflict and disequilibration. The results obtained in defragmenting students are able to construct, analogize and placement of mathematical concepts in a structured and correct manner.
Keywords