Sari Pediatri (Dec 2016)
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaksin Kombinasi DPwT (Sel Utuh) dan Hepatitis B
Abstract
Indonesia merupakan wilayah dengan endemis tinggi hepatitis B, maka vaksinasi hepatitis B (hep B) merupakan solusi terbaik untuk mencegah penyakit ini. Kombinasi hep B dengan DPwT (pertusis whole cell) = sel utuh dalam satu kemasan, memberikan kenyamanan pada pasien dan memudahkan pelayanan kesehatan. Di samping keuntungan ini, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin ini perlu diperhitungkan. Untuk mengetahui KIPI vaksin ini, dilakukan studi prospektif pada 74 bayi berumur 2-6 bulan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSCM Jakarta antara Juli 2000 sampai dengan Maret 2001. Bayi-bayi tersebut diberi 3 dosis vaksin kombinasi DPT dan hep B (DPwT/hep B) dengan selang waktu 5 minggu. Kartu observasi harian terhadap gejala yang timbul selama 5 minggu pasca imunisasi diisi orangtua dan data dikumpulkan pada kunjungan berikutnya. Umumnya KIPI timbul kurang dalam 72 jam setelah pemberian vaksin. Frekuensi KIPI tersering adalah demam (58,8%) diikuti oleh rewel (31,7%) dan demam tinggi (16,2%). Kejang umum timbul pada 1 kasus setelah pemberian dosis pertama dan pada 1 kasus lain kejang disertai demam tinggi. Setelah pemberian dosis ketiga pada kedua kasus tersebut, pasien mendapat antipiretik dan kejang berhenti tanpa pengobatan anti kejang. Tidak ditemukan KIPI pada vaksin DPwT/hep B yang memerlukan perawatan di rumah sakit. KIPI yang didapatkan umumnya bersifat ringan sampai sedang.
Keywords