Mutiara Medika (Jan 2016)

Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Tungkai Bawah Perkutan pada Mahasiswa Ras Jawa Usia Pertumbuhan

  • Hendra Pamuji Pamukti,
  • Dirwan Suryo Soularto

DOI
https://doi.org/10.18196/mmjkk.v16i1.4726
Journal volume & issue
Vol. 16, no. 1
pp. 15 – 19

Abstract

Read online

Teknik pengukuran antropometri dengan pengukuran kerangka yang kering telah lazim digunakan oleh ahli antropologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara panjang tungkai bawah perkutan dengan tinggi badan dan menentukan suatu rumus perhitungan tinggi badan pada populasi saat ini. Jenis penelitian adalah noneksperimental dengan desain cross sectional. Subyek penelitian adalah mahasiswa S1 Pendidikan Dokter FKIK UMY berusia 20-22 tahun, ras Jawa, tidak cacat pada leher, badan dan anggota gerak bawah. Data tinggi badan dan panjang tungkai bawah perkutan diambil dengan cara pengukuran langsung kemudian dianalisis dengan uji korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan tinggi badan rata-rata subyek penelitian 163,33 ± 10,78 cm. Panjang tungkai bawah perkutan rata-rata adalah 36,76 ± 2,76 cm. Rata-rata tinggi badan laki-laki adalah 172,66 ± 6,18 cm. Rata-rata tinggi badan perempuan adalah 154,50 cm dengan standar deviasi 4,91 cm. Rata-rata panjang tungkai bawah laki-laki adalah 39,11 ± 0,90 cm. Rata-rata panjang tungkai bawah perempuan adalah 34,36 cm dengan standar deviasi 1,56 cm. Disimpulkan bahwa tingkat korelasi (r) antara tinggi badan dengan panjang tungkai bawah perkutan laki-laki adalah 0,85 dan pada perempuan 0,70 dan pada populasi laki-laki dan perempuan adalah 0,94.

Keywords