Majalah Geografi Indonesia (Oct 2016)
Dinamika Kesejahteraan Penduduk di Banjarnegara
Abstract
Banjarnegara mendapat terdiri dari 20 kecamatan yang telah menetapkan kesejahteraan penduduk menjadi prioritas dalam program pembangungan. Hal ini termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJM) daerah tahun 2011-2016. Berdasarkan hal tersebut, aspek penduduk perlu diketahui serta dianalisis supaya dapat diketahui sejauh mana kesejahteraan masyarakat tersebut ditengah keadaan lingkungan fisik yang demikian. Kesejahteraan dianggap penting karena perubahan tingkatnya dapat menggambarkan sejauh mana tingkat pencapaian sesuatu pembangunan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji: 1. Mengkaji dinamika kesejahteraan penduduk Banjarnegara. 2. Mengkaji perbedaan kesejahteraan menurut wilayah di Banjarnegara. Hasil kajian menunjukkan tidak selalu yang mempunyai ciri kekotaan selalu menempati posisi tertinggi. Contohnya adalah Kecamatan Banjarnegara yang merupakan ibukota Kabupaten lebih rendah posisinya dibandingkan Kecamatan Klampok. Kecamatan yang merupakan “transisi” yang maksudnya adalah daerah yang didominasi pertanian namun telah berkembang pula sektor perdagangan dan jasa menduduki peringkat terbaik dalam hal kesejahteraan. Selain Klampok, diketahui bahwa Kecamatan, Kecamatan Punggelan, Kecamatan Mandiraja, Kecamatan Kalibening, Kecamatan Madukara, Kecamatan Pagedongan dan Karangkobar. Kesejahteraan sedang: Bawang, Purwanegara, Banjarmangu, Susuk Wanadadi. Kesejahteraan kurang baik dibandingkan kecamatan yang lain adalah di Pandanarum, Pagentan, Pajawaran, Rakit, Kalibening. Kecamatan ini didominasi aktivitas pertanian dengan beberapa aspek terlihat relatif lebih rendah keadaannya dibandingkan daerah lain. Misalnya keadaan perumahan, pendidikan selain faktor ekonomi
Keywords