Jurnal Ternak Tropika (Dec 2023)

Penggunaan Tepung Campuran Daun Indigofera (Indigofera zollingeriana) dan Ampas Tahu Fermentasi Dengan Inokulum Waretha Sebagai Sumber Protein Dalam Ransum Puyuh Petelur

  • Mirzah Mirzah,
  • James Hellyward,
  • Kadran Fajrona,
  • Taufik Herwanto

DOI
https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2023.024.02.7
Journal volume & issue
Vol. 24, no. 2
pp. 119 – 133

Abstract

Read online

Bungkil kedelai merupakan pakan sumber protein nabati dalam ransum unggas yang diperoleh dari impor. Perlu upaya mencari bahan pakan alternatif sebagai substitusinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung Daun Indigofera dan Ampas Tahu Fermentasi (DIATF) dalam ransum terhadap performa produksi puyuh dan kualitas telur puyuh. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah level penggunaan tepung DIATF dalam ransum yang terdiri dari R0 = ransum tanpa penggunaan DIATF ( kontrol), R1 = 4% DIATF, R2 = 8% DIATF, R3= 12% DIATF dan R4 = 16% DIATF dalam ransum. Peubah yang diamati adalah konsusi ransum, produksi telur, masa telur dan konversi ransum, kolesterol, lemak, dan warna kuning telur puyuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, produksi telur harian, berat telur, massa telur dan konversi ransum. Namun menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kolesterol kuning telur puyuh dan lemak kuning telur puyuh, serta berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap warna kuning telur puyuh. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan DIATF sampai 16% atau menggantikan 80% bungkil kedelai sebagai sumber protein dalam ransum dapat dilakukan tanpa menurunkan performa produksi puyuh petelur. Pada kondisi ini diperoleh konsumsi ransum 21,09 (gram/ekor/hari), produksi telur harian 76,43 %, berat telur 9,02 gram/butir, produksi massa telur 6,77 (gram/ekor/hari), dan konversi ransum sebesar 3,17, serta dapat juga menurunkan kadar kolesterol dan lemak kuning telur puyuh.

Keywords