Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Jan 2022)

Pemetaan Masalah Dan Potensi Pengembangan Kawasan Setu Patok Kabupaten Cirebon

  • Muhfidlatul Qira’ati

DOI
https://doi.org/10.29313/ethos.v10i1.7753
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 1
pp. 42 – 49

Abstract

Read online

Cirebon Regency has the tourism potential of Setu Patok which should be taken into account as a tourist destination. The Setu Patok area has beautiful views, and the potential for wide green open space as a public open space area. Utilization of this tourism potential needs to be accompanied by efforts to develop villages around the reservoir, one of which is Sinarancang Village. The purpose of the study was to conduct an initial inventory of tourism potential and problems in the Setu Patok area as a development effort. Qualitative descriptive research method is used to present an overview of the area based on data triangulation. The results of the analysis are presented in a map of the potential for regional development. Sinarancang Village has a strategic location because it is close to Setu Patok. The potential for beautiful scenery and the potential for river tourism is the main attraction for Sinarancang Village. This initiation was initiated by building the Kabarong cafe business unit. Kabarong Cafe has an indoor and outdoor concept with beautiful views. BUMDES also develops home industries, namely mortar, brick, and crushed stone. However, the problem is that community participation is still minimal because the mindset they have is not a contributive mindset. Kabupaten Cirebon memiliki potensi wisata Setu Patok yang patut diperhitungkan sebagai daerah tujuan wisata. Kawasan Setu Patok memiliki pemandangan yang indah, dan potensi ruang terbuka hijau yang luas sebagai kawasan ruang terbuka publik. Pemanfaatan potensi wisata ini perlu dibarengi dengan upaya pengembangan desa-desa di sekitar waduk, salah satunya Desa Sinarancang. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan inventarisasi awal potensi dan permasalahan pariwisata di kawasan Setu Patok sebagai upaya pengembangan. Metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk menyajikan gambaran wilayah berdasarkan triangulasi data. Hasil analisis disajikan dalam peta potensi pengembangan wilayah. Desa Sinarancang memiliki lokasi yang strategis karena dekat dengan Setu Patok. Potensi pemandangan yang indah dan potensi wisata sungai menjadi daya tarik tersendiri bagi Desa Sinarancang. Inisiasi ini diawali dengan membangun unit usaha kafe Kabarong. Kabarong Cafe memiliki konsep indoor dan outdoor dengan pemandangan yang indah. BUMDes juga mengembangkan industri rumah tangga yaitu mortar, batako, dan batu pecah. Namun yang menjadi permasalahan adalah partisipasi masyarakat masih minim karena pola pikir yang mereka miliki bukanlah pola pikir yang kontributif.

Keywords