Agrimor: Jurnal Agribisnis Lahan Kering (Apr 2018)

Analisis Pendapatan Usahatani Tumpangsari Palawija di Desa Letneo Selatan dan Desa Unini Kecamatan Insana Barat

  • Egidius Sanit,
  • Agustinus Nubatonis

DOI
https://doi.org/10.32938/ag.v3i2.300
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 2
pp. 30 – 33

Abstract

Read online

Desa Letneo Selatan dan desa Unini adalah dua desa yang terletak di dataran kaki gunung Basamtasa kecamatan Insana Barat yang masyarakatnya menjalankan usahatani palawija dengan pola tanam tumpangsari. Komoditi palawija yang ditanam adalah jagung lokal putih, jagung lokal kuning, kacang tanah, kacang hijau dan ubi kayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) gambaran umum usahatani palawija; dan 2) pendapatan usahatani palawija di desa Letneo Selatan dan desa Unini, kecamatan Insana Barat, kabupaten TTU yang dilaksanakan di desa Letneo Selatan dan Desa Unini, kecamatan Insana Barat, Kabupaten TTU, pada bulan Agustus sampai Desember 2017. Penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive samling dengan kriteria memiliki luas lahan >40 are dan menggunakan pola tanam tumpangsari, sehingga sampel yang digunakan adalah sebanyak 30 orang. Untuk mengetahui gambaran umum usahatani palawija maka digunakan metode analisis deskriptif kualitatif sedangkan mengetahui pendapatan usahatani palawija maka dilakukan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan usahatani palawija di desa Letneo Selatan dan desa Unini, kecamatan Insana Barat dilakukan dengan pola tanam tumpangsari tanaman jagung lokal putih, jagung lokal kuning, kacang tanah, kacang hijau dan ubi kayu. Terdapat juga kacang tali yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Tahap-tahap usahatani yang dilakukan meliputi persiapan lahan, persiapan benih, penanaman, penyulaman, penyiangan atau penyemprotan pestisida, panen dan pasca panen. Selama melakukan usahatani, petani mengeluarkan total biaya sebesar Rp33.565.625,00 dengan rata-rata biaya Rp1.118.854,17 yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Total penerimaan usahatani palawija dalam satu kali musim tanam sebesar Rp232.895.000,00 dengan rata-rata penerimaan setiap petani sebesar Rp7.763.167,00 sehingga petani memperoleh total pendapatan Rp.199.329.375,00 dengan rata-rata pendapatan setiap petani sebesar Rp6.644.312,50 dengan perincian pendapatan dari jagung lokal putih sebesar Rp2.342.029,17, dari jagung lokal kuning sebesar Rp1.539.529,17, dari kacang tanah sebesar Rp309.029,17, dari kacang hijau sebesar Rp261.195,83, dan dari ubi kayu sebesar Rp2.192.529,17.

Keywords