Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Jan 2004)
Perilaku Bermasalah di Kalangan Siswa SMU di Propinsi Bali
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua, status sosial ekonomi orang tua, dan interaksi sosial siswa terhadap penlaku bermasalah siswa. Di samping itu ingin diketahui pula perbedaan perilaku bermasalah ditinjau dari klasifikasi daerah wisata. Penelitian dilakukan di Wilayah Propinsi Bali pada tahun akademik 1997/1998. Subyek penelitian ditentukan dengan stratified random sampling, dengan jumlah anggota sampel sebanyak 177 orang. Data tentang pola asuh orang tua, status sosial ekonomi orang tua, interaksi sosial dan perilaku bermasalah siswa didapat dari pengukuran terhadap responden, sedangkan klasifikasi daerah wisata didapat melalui pencatatan dokumen. Data yang didapat dianalisis menggunakan teknik analisis korelasi jenjang nihil, analisis regresi ganda, korelasi parsial dan analisis variansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara pola asuh orang tua, status sosial ekonomi, interaksi sosial dan perilaku bermasalah, masing-masing sebesar -0,24. -0,17, -0,18. Hal ini berarti: (a) semakin baik kualitas pola asuh orang tua, semakin rendah tingkat perilaku bermasalah siswa, (b) semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua semakin rendah tingkat perilaku bermasalah siswa, dan (c)semakin baik kualitas interaksi sosial siswa semakin rendah tingkat perilaku bermasalah siswa. Sumbangan masing-masing ubahan bebas terhadap rendahnya tingkat perilaku bermasalah, dari pola asuh orang tua sebesar 4,2%, status sosial ekonomi sebesar 1,6%,dan interaksi sosial sebesar 1%. Penelitian menyimpulkan bahwa ada hubungan yang berarti antara pola asuh orang tua, status sosial ekonomi, interaksi sosial siswa dan perilaku bermasalah siswa, baik secara sendih-sendiri maupun secara bersama-sama. Ada dua ubahan yang dapat berfungsi sebagai prediktor yaitu pola asuh orang tua dan status sosial ekonomi. Dalam pada itu pola asuh orang tua lebih dominan rungsinya sebagai prediktor. Di samping itu. penelitian menyimpulkan tidak ada perbedaan perilaku bermasalah di kaiangan siswa sekolah menengah umum antara daerah kawasan wisata, lintasan maupun kunjungan wisata pada siswa SMU Negeri di Bali.