Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi dan Kesehatan (Dec 2023)

Penggunaan Intervensi Cognitive Behavioral Therapy untuk Menurunkan Gangguan Stres Pasca Trauma Wanita Dewasa

  • Ratih Ratnasari,
  • Muhammah Arif Rizqi

DOI
https://doi.org/10.51849/j-p3k.v4i3.240
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 3
pp. 366 – 370

Abstract

Read online

Gangguan pasca trauma ataupun F 43.10 adalah suatu sindrom kecemasan, labilitas autonomic, ketidak rentanan emosional dan kilas balik dar pengalaman yang sangat sedih setelah stress fisik maupun emosi yang melampai batas ketahanan orang biasa. Hettema dkk (2001) dan Davidson dkk (2018) menjelaskan bahwa trauma dapat mengaktivasi system noradrenergic, meningkatkan level norepinefrin sehingg membuat orang yang bersangkutan lebih mudah terkejut dan lebih cepat mengekspresikan emosi dibanding kondisi normal. Salah satu intervensi yang terbukti efektif menangani gangguan stress pasca trauma adalah terapi kognitif perilaku. Cognitive behavioral therapy (CBT) merupakan terapi yang menggabungkan terapi perilaku dan terapi kognitif Albert Ellis dan Aaron. T. Beck, kemudian kedua terapi tersebut dikembangkan oleh Meichenbaum Mahoney (Oemarjoedi, 2003). Wilding dkk (2008) menjelaskan CBT adalah pendekatan berbasis kognitif yang dapat membantu individu yang memiliki permasalahan. Pada intervensi ini subjek yang memiliki gangguan pasca trauma diberikan intervensi CBT. Namun sebelum memberikan intervensi CBT, individu akan mendapatkan asesmen berupa tes kognitif, kepribadian dan inventori. Tes ini bertujuan untuk menegakan diagnose dari gangguan stress pasca trauma. Berdasarkan intervensi yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa intervensi CBT efektif untuk menurunkan gangguan stress pasca trauma.

Keywords