Litera (Apr 2019)
IGNITING FOLKTALES AS CHILDREN’S LEARNING SOURCES IN SENTANI JAYAPURA PAPUA
Abstract
Sentani is one of more than two hundred tribes in Papua that has various folklore as their invaluable cultural heritages. One of them is folktale. Folktales that used to be passed down with some purposes are not recognised by the people anymore. This serious phenomenon cannot be ignored since there are philosophy, mythology, and indigenous knowledge they carried with that can be used to build identity and the whole social life of Sentani people. This writing aims at igniting Sentani folktales and using them as learning sources for children. Data were collected through observation, deep interview, and recordings in three areas of Sentani, namely East, Central, and West Sentani. The research used socio-cultural approach and involved tribal chiefs, elderly people, parents, and teachers as the informants. The research found that folktales were still recognised in remote areas of Sentani, known by some tribal chiefs and elderly people and told mostly in Indonesian. Folktales collected can be used as various learning sources for children, i.e. (1) Sentani language, (2) literacy, (3) indigenous knowledge, and (4) character building. Igniting folktales as learning sources also means doing preservation of Sentani cultural heritages. Initiatives and discussion with tribal chiefs, government, and educators are urgently needed. Keyword: Sentani, cultural heritages, folktales MENGHIDUPKAN KEMBALI CERITA RAKYAT SEBAGAI SUMBER BELAJAR ANAK-ANAK DI SENTANI JAYAPURA PAPUA Abstrak Sentani adalah satu dari ratusan suku di Papua yang mempunyai berbagai pusaka budaya yang tak ternilai harganya. Salah satunya adalah cerita rakyat. Cerita rakyat yang dahulu dituturkan dengan bermacam tujuan ini kini telah ditinggalkan oleh sebagian besar masyarakat. Fenomena seperti ini tak dapat dibiarkan karena dalam cerita rakyat terdapat filosofi, mitologi, pengetahuan, dan nilai kearifan masyarakat yang dapat digunakan untuk membangun identitas dan kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Artikel ini bertujuan untuk menghidupkan kembali cerita rakyat dan menggunakannya sebagai sumber pembelajaran untuk anak-anak. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan rekaman di tiga wilayah Sentani, yaitu Sentani Timur, Sentani Tengah dan Sentani Barat. Penelitian menggunakan pendekatan sosial-budaya dan melibatkan pemangku adat, tokoh masyarakat, orang tua dan guru sebagai informan. Penelitian ini menemukan bahwa cerita rakyat masih dikenali di wilayah terpencil Sentani, dikuasai oleh sebagian kecil pemangku adat dan tokoh masyarakat, dan dituturkan sebagian besar dalam Bahasa Indonesia. Cerita yang diperoleh dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran bagi anak-anak, yaitu (1) bahasa Sentani, (2) literasi, (3) kearifan lokal, dan (4) pengembangan karakter. Menghidupkan kembali cerita rakyat sebagai sumber pembelajaran berarti melakukan preservasi pusaka budaya masyarakat. Inisiatif dan diskusi dengan para pemangku adat, pemerintah dan pemangku pendidikan perlu segera dilakukan. Kata Kunci: Sentani, pusaka budaya, cerita rakyat
Keywords