E-Dimas (Mar 2022)
Perancangan Akustik pada Bangunan Bersejarah
Abstract
Bertambahnya jumlah umat berdampak pada kebutuhan ruang ibadat yang lebih besar. Penambahan ruangan ibadat pada sayap bangunan utama menghadap ke jalan utama kota yang bising. Peningkatan volume ruang berdampak pada kualitas akustik ruang yaitu waktu dengung (RT60). Penambahan ruangan tersebut diharapkan tidak merusak identitas bangunan lama. Tujuan pengabdian adalah menghasilkan rekomendasi desain yang menyelesaikan masalah kebisingan dan kulitas akustik ruang dengan tetap mempertahankan identitas bangunan bersejarah. Analisis identitas bangunan dilakukan pada tahap awal menggunakan pemetaan fisik bangunan. Analisis perbaikan akustik bangunan menggunakan metode simulasi komputer. Hasil pemetaan fisik menunjukan bahwa bangunan Gereja Sta. Perawan Maria – Purworejo memiliki karakter arsitektur campuran antara gaya kolonial peralihan dengan kolonial moderen. Penanganan kebisingan dengan menggunakan barrier mampu menurunkan tingkat kebisingan dalam ruang maupun di teras. Penanganan kualitas bunyi dalam ruang dapat dilakukan sambil mempertahankan karakter fisik interior bangunan. Keseluruhan proses kegiatan juga menjadi sarana edukasi akademisi kepada masyarakat mengenai metode perancangan ruang ibadah yang lebih tepat sasaran dan tepat guna.
Keywords