E-Dimas (Sep 2020)

PKM Durenan Indah di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang

  • Wawan Setiawan,
  • Eddy Sutjipto,
  • Willyanto Kartiko Kusumo

DOI
https://doi.org/10.26877/e-dimas.v11i3.4384
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 3
pp. 307 – 315

Abstract

Read online

UMKM Batik Durenan Indah di RW VI Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tembalang Kota Semarang keberadaannya berawal dari Pencanangan Kampung Batik Durenan Indah pada tanggal 10 Mei 2017. UMKM Batik Durenan Indah terdiri dari lima kelompok pengerajin yang mempunyai berbagai permasalahan, yaitu: (1) belum adanya Standard Operational Procedure (SOP); (2) belum menguasai teknik disain dan teknik membatik yang benar sehingga jumlah produksinya rendah; (3) pemasaran belum secara luas sehhingga penjualan produknya kecil, sehingga kurang dapat mendongkrak keuntungan sehingga kesejahteraan anggotanya masih membutuhkan waktu yang relative lama; serta (4) sistem keuangan yang dilakukan belum sesuai dengan standar Akuntansi yang berlaku dan dilaksanakan secara manual. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat berupa: (1) melakukan Forum Group Discussion (FGD) untuk menghasilkan SOP; (2) pelatihan manajemen produksi agar memahami suatu proses produksi khususnya dalam teknik disain dan teknik membatik yang benar; (3) pelatihan manajemen pemasaran agar memahami bagaimana memasarkan suatu produk sehingga dapat melakukan penjualan yang optimal dan dalam rangka memperluas pasarnya saat ini sudah memiliki website tersendiri agar bisa mengakses e-commerce; serta (4) pelatihan manajemen keuangan khususnya pembukuan bagi para pengurus UMKM agar keuangan UMKM dapat dipertanggungjawabkan secara baik dan benar. Hasil yang diperoleh adalah adanya peningkatan kemampuan pengelolaan organisasi setelah adanya SOP, peningkatan kemampuan manajemen produksi terutama dalam membuat disain batik dan pembuatan batiknya, peningkatan manajemen pemasaran karena pemasaran semakin meluas dengan adanya website yang terkoneksi dengan e-commerce dan peningkatan kemampuan membuat laporan keuangan secara benar sesuai dengan standar Sistem Akuntansi Keuanga (SAK) dan telah dibuat secara komputerisasi.

Keywords