Pelataran Seni: Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni (Sep 2016)
Etnografi Seni Mural di Yogyakarta
Abstract
Dinding bukan sekadar ruang kosong tanpa makna. Dinding menjadi saksi bisu atas proses waktu yang telah maupun akan berlaku. Dinding kemudian diberi makna melalui coretan kuas yang berwarna lalu menghasilkan keterkaitan bahasa dalam gambar. Tulisan ini berdasar studi etnografi dengan observasi pada empat wilayah di Kota Yogyakarta, yang kemudian dikombinasikan melalui studi kepustakaan dan menghasilkan penafsiran dengan berpegang pada teori Ludwig Wittgenstein. Hasilnya adalah terdapat relasi antara simbol budaya dengan tempat gambar berada yang menghasilkan mural dengan penuh simbolisasi makna. Kata kunci: mural, budaya, Ludwig Wittgenstein, teori gambar
Keywords