Jurnal Biologi Udayana (Jun 2020)

Biokompatibilitas scaffold sutera asal Bombyx mori ukuran pori 100µm terhadap adipose-derived stem cells (ADSCs) yang dikultur pada berbagai medium pertumbuhan

  • Imam Rosadi,
  • Karina Karina,
  • Komang A. Wahyuningsih,
  • Anggraini Barlian,
  • Iis Rosliana,
  • Tias Widyastuti,
  • Siti Sobariah,
  • Irsyah Afini

DOI
https://doi.org/10.24843/JBIOUNUD.2020.v24.i01.p02
Journal volume & issue
Vol. 24, no. 1
pp. 7 – 15

Abstract

Read online

Rekayasa jaringan terdiri dari 3 komponen utama yaitu sel, nutrisi, dan scaffold. Penggunaan sel punca asal jaringan lemak (adipose-derived stem cells/ ADSCs) telah banyak dikembangkan sebagai sumber sel dalam teknologi rekayasa jaringan. Medium yang digunakan dalam mendukung pertumbuhan sel diantaranya medium yang mengandung serum seperti fetal bovine serum (FBS), kombinasi FBS dan L-ascorbic acid 2-phosphate (LAA) atau platelet-rich plasma (PRP). Pada penelitian ini, sutera asal Bombyx mori diproduksi menjadi scaffold sutera ukuran pori 100µm kemudian ADSCs dikultur diatas scaffold dalam medium mengandung 10% FBS, 10% FBS-LAA atau 10% PRP. Uji yang dilakukan adalah uji pertumbuhan ADSCs yang dikultur pada polystyrene kemudian uji biokompabilitas scaffold sutera pada ADSCs dalam medium mengandung 10% FBS, 10% FBS-LAA dan 10% PRP. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga kelompok ADSCs dalam variasi medium yang mengandung FBS, FBS-LAA atau PRP dapat mendukung pertumbuhan sel. Ketiga medium tersebut juga tidak berbeda bermakna antar kelompok pada uji biokompabilitas ADSCs yang dikultur pada scaffold sutera. Berdasarkan hasil tersebut, scaffold sutera berpotensi sebagai substrat ADSCs yang dapat dikembangkan sebagai teknologi rekayasa jaringan.