Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology) (May 2018)

Studi Retrospektif: Karakteristik Dermatofitosis

  • Dyatiara Devy Rahadiyanti,
  • Evy Ervianti

DOI
https://doi.org/10.20473/bikk.V30.1.2018.66-72
Journal volume & issue
Vol. 30, no. 1
pp. 66 – 72

Abstract

Read online

Latar Belakang: Dermatofitosis merupakan salah satu penyakit mikosis superfisialis akibat jamur yang menginvasi jaringan yang mengandung keratin seperti stratum korneum epidermis, rambut, dan kuku. Seringkali disebut tinea dan diklasifikasikan menurut bagian tubuh yang terkena. Tujuan: Mengevaluasi gambaran penyakit dermatofitosis di Divisi Mikologi Unit Rawat Jalan (URJ) Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode tahun 2014 sampai 2016. Metode: Penelitian retrospektif dengan mengevaluasi data rekam medis elektronik Divisi Mikologi URJ Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode Januari 2014 – Desember 2016. Hasil: Jumlah kunjungan pasien baru dermatofitosis mengalami peningkatan, yaitu 71,9% dari seluruh pasien yang datang ke divisi Mikologi dibandingkan penelitian retrospektif sebelumnya. Tinea korporis merupakan diagnosis terbanyak yakni sebesar 56,1%. Sebagian besar pasien adalah wanita. Usia terbanyak yang ditemukan sedikit bervariasi yakni 45-64 tahun pada tahun 2014 dan 25-44 tahun pada tahun 2015 dan 2016. Keluhan utama terbanyak adalah gatal dan bercak kemerahan. Pemeriksaan mikroskop langsung dengan larutan KOH 10% merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan pada seluruh pasien dermatofitosis. Sebanyak 51,2% kasus dermatofitosis yang ditemukan disebabkan oleh spesies Trichophyton mentagrophytes. Pengobatan terbanyak dengan griseofulvin. Simpulan: Terdapat peningkatan jumlah pasien dermatofitosis. Usia terbanyak yang terinfeksi adalah kelompok usia produktif, karena pada kelompok usia ini terjadi peningkatan dari aktivitas fisik dan memiliki kecenderungan untuk banyak berkeringat dan lembab.

Keywords