Jurnal Teknik Sipil (Dec 2015)
Pengembangan Peta Bahaya Banjir Berdasarkan Model Matematik Quasi 2 Dimensi
Abstract
Abstrak. Jakarta selalu mengalami banjir di setiap tahun pada saat musim penghujan. Permasalahan ini sudah seharusnya menjadi perhatian dan pembelajaran agar dapat membantu masyarakat yang terkena banjir. Untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap banjir perlu dikembangkan peta bahaya banjir sehingga masyarakat mengetahui daerah yang rawan banjir. Pengembangan peta bahaya banjir dilakukan berdasarkan model matematik quasi 2 dimensi dengan menerapkan program Sobek 1D2D. Berdasarkan hasil pengembangan tersebut telah dihasilkan bahwa genganan banjir yang dihasilkan sekitar 9.901 Ha untuk periode ulang 2 tahunan, 10.736 Ha untuk periode ulang 5 tahun, 11.369 Ha untuk periode ulang 10 tahun, 12.151 Ha untuk periode ulang 25 tahun, 12.799 Ha untuk periode ulang 50 tahun dan 13.810 Ha untuk periode ulang 100 tahun. Selain itu peta bahaya banjir ini juga dibandingkan dengan hasil monitoring di lapangan untuk kejadian banjir 2013 dan 2014 dan menujukkan hasil yang cukup memuaskan. Abstract. Jakarta was experienced flooding in every year during the rainy season. This problem should be attention and learning in order to help people affected by the floods. To increase community resilience to flooding and people know the flood-prone areas, so that flood hazard maps should be developed. Development of flood hazard maps was done based on a quasi two-dimensional mathematical model. Results of the study was produced that inundation area approximately 9 901 hectares (2 year return period), 10 736 hectares (5 years return period), 11 369 hectares (10 years return period), 12 151 hectares (25 years return period), 12 799 hectares (50 years return period) and 13 810 ha (100 years return period). In addition, the flood hazard map was also compared with the results in the field monitoring of flood events in 2013 and 2014 and showed satisfactory.