Jurnal Sain Veteriner (Apr 2023)

Tingkat Morbiditas dan Mortalitas African Swine Fever pada Peternakan Rakyat di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia

  • Korbinianus Feribertus Rinca,
  • Elisabeth Yulia Nugraha,
  • Yohana Maria Febriski Bollyn,
  • Maria Tarsisia Luju,
  • Hendrikus Demon Tukan,
  • Wigbertus Gaut Utama

DOI
https://doi.org/10.22146/jsv.75422
Journal volume & issue
Vol. 41, no. 1
pp. 70 – 80

Abstract

Read online

African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit menular dengan tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi yang menyerang ternak babi, baik ternak babi domestik maupun babi liar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat mobiditas dan mortalitas African Swine Fever pada Peternakan Rakyat yang tersebar di 12 Kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder ternak babi yang sakit dan mati akibat virus ASF. Penentuan status infeksi ASF melalui pemeriksaan sampel melalui metode polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan di Balai Besar Veteriner Denpasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa morbiditas dan mortalitas pada ternak babi yang terinfeksi ASF mengalami peningkatan dari tahun 2020 hingga 2021. Morbiditas atau tingkat kesakitan secara menyeluruh meningkat dari 1,67 % di tahun 2020 menjadi 3,86% di tahun 2021. Penyebab tingginya morbiditas ASF di Kabupaten Mangarai Barat antara lain masyarakat belum memahami penerapan biosekuriti yang ketat, sistem pemeliharaan masih secara tradisonal, populasi babi liar yang tidak teridentifikasi dan personal. Mortalitas atau tingkat kematian secara menyeluruh meningkat dari 1,36 % di tahun 2020 menjadi 3,37% di tahun 2021. Penyebab meningkatnya mortalitas antara kurangnya pengetahuan masyarakat tentang transmisi penyakit, gejala klinis penyakit, sumber infeksi penyakit, dan pencegahan penyakit. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, peningkatan kasus ASF di Kabupaten Manggarai Barat disebabkan oleh peternak itu sendiri. Oleh karena itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan perlu melakukan edukasi dan pemberdayaan kepada peternak di Kabupaten Mangggarai Barat agar lebih memahami ASF sehingga angka morbiditas dan mortalitas menurun.

Keywords