Jurnal Teknik Pengairan (Nov 2022)

Aliran Pada Lubang Gerusan: Model Fisik dan Model Numerik

  • Marcio Tahalele,
  • Radianta Triatmadja,
  • Nur Yuwono,
  • Warniyati

DOI
https://doi.org/10.21776/ub.pengairan.2022.013.02.11
Journal volume & issue
Vol. 13, no. 2

Abstract

Read online

Kejadian tsunami Samudra Hindia tahun 2004 dan kejadian tsunami yang melanda Jepang tahun 2011 mengakibatkan kerusakan serta kehancuran yang sangat besar dari segi sarana, prasarana, lingkungan serta memakan korban jiwa. Mekanisme gerusan yang dihasilkan oleh tsunami berbeda dari mekanisme gerusan yang terjadi pada jembatan, dermaga dan bendung. Penelitian ini menjelaskan tentang proses terjadinya gerusan dan pola aliran pada saat gerusan mencapai kondisi kesetimbangan yang diakibatkan aliran jet air. Penelitian ini membandingkan hasil model fisik (eksperimen) dan model numerik (simulasi SPH). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kedalaman gerusan (ds) dipengaruhi oleh faktor pengaliran. Proses pembentukan lubang gerusan mengalami empat fase, yaitu fase awal, fase pengembangan, fase stabilisasi dan fase ekuilibrium. Validasi dilakukan untuk membandingkan hasil simulasi SPH dan data eksperimen di laboratorium terkait pola aliran dan debit outlet (QOut). Pola aliran pada simulasi SPH merepresentasikan pola aliran yang terjadi pada eksperimen di laboratorium. Hasil antara eksperimen dan simulasi SPH untuk QOut memberikan selisih sebesar 4,69% - 8,48%. Perbedaan hasil antara eksperimen dan simulasi SPH disebabkan oleh faktor gesekan batas, kondisi batas, dan penggambaran bentuk lubang gerusan.

Keywords