Attarbiyah: Journal of Islamic Culture and Education (Nov 2016)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ISLAM TERPADU DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE INTELLIGENCE DI SD PTQ AN-NIDA SALATIGA

  • Imam Mas Arum

Journal volume & issue
Vol. 1, no. 1
pp. 59 – 88

Abstract

Read online

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pembelajaran Islam terpadu dengan pendekatan multiple intelligence di SD PTQ (Plus Tahfidzul Qur’an) An-Nida, Salatiga. Adapun teori yang digunakan adalah kualitataif diskriptif. Dari penelitian didapatkan hasil bahwa pendekatan multiple intelligence mampu menjadikan pembelajaran Islam terpadu menjadi lebih menyenangkan dan efektif, selain itu juga menempatkan anak sebagai objek belajar aktif yang mampu mengembangkan potensinya dengan baik. Adapun guru sebagai fasilitator pembelajaran mampu memahami kecerdasan dan potensi anak dan mendorongnya untuk berprestasi. Hubungannya dengan orang tua, multiple intelligence mampu menghadirkan kebermaknaan dan kebermanfaatan dalam kaitannya hubungan anak dan orang tua di rumah dan siswa dengan guru di sekolah. Meskipun implementasi multiple intelligence di SD PTQ Salatiga masih sederhana, namun sudah mengalami banyak perubahan baik pada model pembelajaran maupun karakteristik peserta didiknya. Dibanding dengan lembaga pendidikan yang lain. Peserta didik yang awalnya cenderung hiperaktif-kinestetik, dapat tertangani dengan baik. Kuncinya bukan pada hebat tidaknya guru, melainkan sedikit kesabaran dalam menemukan kecerdasan dan potensi anak. Tidak kalah penting adalah bahwa guru harus diterima sepenuhnya oleh anak didik, budaya komunikasi, belajar dan menghargai kerja siswa apa pun bentuknya serta memahami seperti apa pun karakteristiknya dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat mulai dari proses input siswa, pembelajaran, buku kuning dan pemberian penghargaan pada siswa dan orang tua. The purpose of this study is to investigate the implementation of Islamic integrated learning with multiple intelligence approach in SD PTQ (Plus Tahfidzul Qur’an) An-Nida, Salatiga. The theory used is qualitative descriptive. The research showed that multiple intelligence approach is able to make Islamic integrated learning more fun and effective, but it also puts the child as an object of active learning that is able to develop its potential well. As for the teachers as facilitators of learning are able to understand the intelligence and potential of children and pushed him to excel. Although the implementation of multiple intelligence on SD PTQ still simple, but it has undergone many changes both on the learning model and the characteristics of learners. Learners who initially tend to be hyperactive-kinesthetic, can be handled properly. The key is not in the least a great teacher, but a little patience in finding the intelligence and potential of children. No less important is that the teacher should be fully accepted by the students, cultural communication, learning and appreciate the work of students in whatever form and to understand such characteristics in learning anything. It can be seen from the process of student input, learning, books yellow and awards to students and parents Kata kunci: implementasi pembelajaran, multiple intelligence, pembelajaran Islam terpadu