Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah (Dec 2017)

PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP HASIL EKSTRAKSI RUMPUT LAUT Gracilaria sp. SEBAGAI ZAT WARNA ALAM PADA KAIN BATIK KATUN DAN SUTERA

  • Agus Haerudin,
  • Titik Puji Lestari,
  • Vivin Atika

DOI
https://doi.org/10.22322/dkb.v34i2.3301
Journal volume & issue
Vol. 34, no. 2
pp. 83 – 92

Abstract

Read online

Zat warna alam dapat diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut air maupun pelarut organik pada suhu tinggi atau rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap hasil ekstraksi rumput laut Glacilaria sp yang digunakan untuk mencelup kain batik katun dan sutera menggunakan mordan akhir garam logam tawas, kapur, dan tunjung. Penelitian ini menggunakan variasi: jenis pelarut air pada suhu ekstraksi 90OC dan etanol teknis suhu 30OC. Selanjutnya hasil ekstraksi digunakan untuk mencelup kain batik katun dan sutera. Hasilnya dilakukan uji beda warna (L*,a*,b*), dan uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan basah. Dari pengujian diperoleh hasil bahwa, celupan dengan pelarut air pada kain batik katun memberikan nilai L* 69,8 – 97,8; a* 0,2 – 10,7; b* 4,7 – 30,7 sedangkan celupan dengan kain batik sutera memberikan nilai L* 58,1 – 89,8; a* 0,0 – 5,6; b* 10,4 – 16,3. Nilai ketahanan luntur warna terhadap pencucian pada kain batik katun adalah 3 – 4 sampai 4 - 5, sedangkan pada kain batik sutera 4 sampai 4 – 5, sedangkan nilai untuk ketahanan luntur warna terhadap gosokan basah pada kain batik katun dan sutera adalah 4 sampai 4 – 5. Mordan akhir garam logam tawas menghasilkan arah warna muda coklat kekuningan, dan mordan akhir kapur menghasilkan arah warna sedang coklat kemerahan, serta mordan akhir tunjung menghasilkan arah warna tua coklat kebiruan. Berdasarkan hasil pengujian, jenis pelarut yang paling baik adalah air karena menghasilkan celupan terbaik pada kain batik sutera.

Keywords