Jurnal Kedokteran Hewan (Sep 2012)

KEHADIRAN FOLIKEL DOMINAN PADA SAAT INISIASI SUPEROVULASI MENURUNKAN RESPONS SUPEROVULASI SAPI ACEH

  • tongku nizwar siregar,
  • maikhar gita eldora,
  • juli melia,
  • budianto panjaitan,
  • yusmadi y,
  • rina aulia barus

DOI
https://doi.org/10.21157/j.ked.hewan.v6i2.274
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 2

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan mengetahui respons superovulasi dan pengaruh kehadiran folikel dominan pada saat inisiasi superovulasi sapi aceh yang diinduksi superovulasi dengan follicle stimulating hormone (FSH). Dalam penelitian ini digunakan 7 ekor sapi aceh betina yang telah didiagnosis sehat reproduksinya, umur 5-8 tahun, mempunyai berat 150-250 kg, dan mempunyai minimal dua siklus reguler. Seluruh sapi disuperovulasi dengan FSH dosis menurun pada hari ke-9 siklus estrus (3-3, 2-2, 1-1, dan 0,5-0,5) ml. Kehadiran atau ketiadaan folikel dominan pada saat inisiasi superovulasi diobservasi melalui penggunaan ultrasonografi (USG). Sapi yang mempunyai folikel kecil (3-8 mm) berjumlah 10 folikel dikategorikan mempunyai folikel dominan, sedangkan sapi yang mempunyai folikel kecil (3-8 mm) 10 folikel dikategorikan tidak mempunyai folikel dominan. Koleksi embrio dilakukan pada hari ke-7 setelah inseminasi secara non surgical menggunakan kateter Foley. Sapi yang disuperovulasi tanpa kehadiran folikel dominan menghasilkan korpus luteum (6,7+0,58 vs 4,5+1,73),folikel anovulasi (9,7+8,0 vs 19,5+6,8), total embrio (11,0 vs 3,0), dan embrio kualitas baik (6,0 vs 2,0) dibandingkan dengan sapi yang disuperovulasi dengan kehadiran folikel dominan. Dapat disimpulkan bahwa induksi superovulasi dengan FSH dengan kehadiran folikel dominan pada saat inisiasi superovulasi menurunkan respons superovulasi sapi aceh.