Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya (Dec 2022)

KESULTANAN BACAN DALAM PERSAINGAN POLITIK DAN PERDAGANGAN DI MALUKU UTARA, 1602-1940

  • La Raman,
  • Jamin Safi

DOI
https://doi.org/10.17977/um020v16i22022p276-285
Journal volume & issue
Vol. 16, no. 2
pp. 276 – 285

Abstract

Read online

This study aims to determine the history of the Batjan sultanate in political and trade competition in North Maluku in 1601-1940. The method used in this research is the historical method. The steps of the historical method are heuristics, source criticism or verification, interpretation, and historiography (historical writing). The results of this study are; The Bacan Sultanate or Kie ma-Kolano, (ruler of the cape), is a sultanate that was originally domiciled in East Makian, then moved to Kasiruta. In fact, the initial procession of the formation of the Bacan kingdom cannot be known with certainty. However, based on chronicle reports, it can be interpreted that this kingdom emerged along with other Islamic kingdoms in North Maluku. Based on the political perspective, the Bacan Sultanate, which is part of the world of Central Maluku, has very broad political influence and power. It can be argued that the clove commodity has projected the economic strength of the Bacan Sultanate Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah kesultanan Batjan dalam persaingan politik dan perdagangan di Maluku Utara tahun 1601-1940. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode sejarah (historical method). Adapun langkah-langkah metode sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber atau verifikasi, interpretasi, dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian ini adalah; Kesultanan Bacan atau Kie ma-Kolano, (penguasa tanjung), merupakan kesultanan yang semula berkedudukan di Makian Timur, kemudian dipindahkan ke Kasiruta. Secara faktual prosesi awal pembentukan kerajaan Bacan tidak dapat diketahui secara pasti. Tetapi berdasarkan pemberitaan kroniek dapat diinterpretasikan bahwa kerajaan ini muncul seiring dengan kerajaan-kerajaan Islam lainnya di Maluku Utara. Berdasarkan perspektif politik Kesultanan Bacan yang merupakan bagian dari dunia Maluku Pusat, memiliki pengaruh politik dan kekuasaan yang sangat luas. Secara argumentatif dapat dikemukakan bahwa komoditas cengkih telah memproyeksikan kekuatan ekonomi kesultanan Bacan.

Keywords