JIIS: Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (Oct 2019)
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LIMBAH PERTANIAN DAUN BAWANG DAYAK (Eleutherine Palmifolia L. Merr ) SEBAGAI ALTERNATIF KRIM ANTI AGING ALAMI
Abstract
Bawang dayak (Eleutherine palmifolia L. Merr) merupakan tanaman khas Kalimantan. Secara farmakologi bagian umbinya terbukti memiliki efek terapi. Bawang dayak tumbuh di daerah tropis, salah satunya didaerah Petuk Katimpun Palangkaraya Kalimantan Tengah yang terdapat lahan pertanian bawang dayak. Pasca panen umbi bawang dayak akan menghasilkan limbah pertanian berupa daun yang tidak dimanfaatkan dan dibiarkan membusuk. Ekstrak limbah daun bawang dayak mengandung senyawa flavonoid dan memiliki potensi antioksidan. Antioksidan dayak dapat digunakan untuk merintangi penuaan (aging) kulit dan sebagai alternatif pengganti antioksidan sintetis yang berbahaya bagi kesehatan. Hingga saat ini belum terdapat penelitian yang memanfaatkan limbah daun bawang dayak menjadi zat aktif dalam krim antiaging. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh sediaan krim antiaging dengan bahan aktif limbah. Ekstrak limbah memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 45,33 ppm. Atas dasar ini dibuatlah empat formula krim dengan basis yang berbeda-beda. Hasil analisis One way ANOVA menunjukkan seluruh krim memiliki peredaman antioksidan yang berbeda signifikan (p < 0,05). Menurut analisis Post Hoc Formula III merupakan formula dengan peredaman antioksidan yang paling besar yaitu 63,84% ± 0,0891. Dari hasil penelitian maka krim anti aging alami dapat dibuat dari limbah daun bawang dayak yang merupakan salah satu upaya dalam peningkatan produktivitas limbah pertanian.
Keywords