Journal of Aquaculture and Fish Health (Jan 2019)

PENGARUH TEKNOLOGI AKUAPONIK DENGAN MEDIA TANAM SELADA (Lactuca sativa) YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BELUT (Monopterus albus)

  • Pipin Tri Anjani,
  • Rahayu Kusdarwati,
  • Sudarno Sudarno

DOI
https://doi.org/10.20473/jafh.v6i2.11281
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 2
pp. 67 – 73

Abstract

Read online

Teknologi akuaponik merupakan teknologi kombinasi akuakultur dan hidroponik yang bertujuan untuk memelihara ikan dan tanaman dalam satu sistem yang saling terhubung (Sibarani, 2013). Limbah yang dihasilkan oleh ikan seperti feses dan pakan, digunakan sebagai pupuk untuk tanaman. Kemudian air yang dialirkan dari media pemeliharaan dibersihkan olah tanaman sehingga dapat digunakan kembali oleh ikan (Wahap,2010). Menurut Rokocy (2010) interaksi antara ikan dan tanaman menghasilkan lingkungan yang ideal untuk tumbuh sehingga lebih produktif dari metode tradisional.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan belut (Monopterus albus) dalam sistem akuaponik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2016 di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Percobaan terdiri dari empat perlakuan dan lima ulangan, tanpa media tanam sebagai kontrol ( P0), media tanam zeolit (P1), media tanam batu apung (P2) dan media tanam pecahan batu bata (P3). Hasil pengamatan yang didapatkan dari penggunaan teknologi akuaponik dengan media tanam selada terbaik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan belut yaitu media tanam zeolit. Pada pengamatan menunjukkan laju pertumbuhan spesifik dengan media tanam zeolit (1,19%/hari), kelulushidupan belut dengan media tanam zeolit (70%), Penambahan tinggi selada pada media tanam zeolit ( 11,39 cm), dan kandungan amonia terendah pada media tanam zeolit pada hari ke-28 (0,03 mg/L).

Keywords