Sari Pediatri (Dec 2016)
Peran Eritropoietin pada Anemia Akibat Keganasan pada Anak
Abstract
Anemi relatif sering terjadi pada kasus keganasan hematologi atau tumor padat, namun penyebab anemia belum jelas diketahui. Eritropoietin merupakan suatu glikoprotein hormon yang dapat merangsang proliferasi dan diferensiasi sel-sel progenitor darah merah. Salah satu penanganan anemia yaitu pemberian transfusi yang mempunyai banyak risiko diantaranya risiko transmisi infeksi, hemolitik, non- hemolitik, penumpukan besi dan penekanan produksi eritropoietin endogen. Dipertimbangkan pemberian eritropoietin eksogen (human recombinan erythropoietin) yang identik dengan eritropoietin endogen pada keganasan terutama yang mendapat kemoterapi bila Hb £ 10 g/dL dengan dosis 150 U/kg BB 3x seminggu selama 4 minggu dan dosis dapat ditingkatkan hingga 300 U/kg BB dan diberikan selama 4 - 8 minggu. Diperlukan pemeriksaan secara periodik terhadap kadar besi, TIBC, (total iron binding capacity) saturasi transferin dan feritin. Rhu-EPO dipasaran yaitu epoetin alfa dan beta. Efek samping Rhu-EPO antara lain hipertensi, nyeri kepala, nyeri tulang, mual, edem, lemah dan diare. Dilaporkan pada epoetin beta relatif jarang terjadi hipertensi dan dilaporkan tentang terjadinya kasus pure red cell aplasia pada pemberian epoetin alfa (eprex).
Keywords