Molekul (Nov 2014)
PENURUNAN KONSENTRASI ZAT WARNA DALAM LIMBAH BATIK MENGGUNAKAN MEMBRAN DARI Sargassum sp.
Abstract
Pencemaran perairan merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh industri batik, terutama akibat pemakaian pewarna tekstil. Teknologi membran merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengolahan limbah cair. Membran merupakan lapisan tipis yang berfungsi sebagai filtrasi. Salah satu bahan baku pembuat membran adalah selulosa bakteri. Selulosa bakteri adalah selulosa hasil fermentasi bakteri Acetobacter xylinum yang mengubah glukosa menjadi selulosa.. Penelitian ini memanfaatkan rumput laut jenis alga cokelat (Sargassum sp.) yang dianggap sebagai sampah di pantai sebagai sumber glukosa. Fermentasi alga cokelat dilakukan dengan 3 variasi waktu fermentasi yaitu 7, 10, dan 13 hari. Selulosa bakteri optimum yang dihasilkan adalah selulosa bakteri dengan waktu fermentasi 10 hari, berwarna putih dengan ketebalan 1 cm. Membran Sargassum sp. dihasilkan dengan cara pengepresan selulosa bakteri. Hasilnya membrane Sargassum sp. memiliki ketebalan sebesar 1,8 mm, fluks sebesar 3,386 L. m-2.jam-1dan rejeksi sebesar 39,34%. Membran Sargassum sp. digunakan untuk menurunkan konsentrasi zat warna batik dengan cara filtrasi. Zat warna tersebut adalah rodamin B, metilen biru, dan metal jingga. Penurunan konsentrasi yang diperoleh untuk masing-masing zat warna rodamin B, metilen biru dan metil jingga berturut-turut adalah 80,04; 77,83 dan 75,84%. Penelitian ini menunjukkan bahwa membran Sargasuum sp. dapat digunakan dalam pengolahan limbah cair industri batik.