Insisiva Dental Journal (May 2017)

Hubungan pH Saliva dan Kemampuan Buffer dengan DMF-T dan def-t pada Periode Gigi Bercampur Anak Usia 6-12 Tahun

  • Ekky Wirawan,
  • Sartika Puspita

DOI
https://doi.org/10.18196/di.6177
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1
pp. 25 – 30

Abstract

Read online

Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar salivarius. Fungsi dari saliva adalah menjaga lingkungan rongga mulut. Saliva memiliki peranan penting dalam proses terjadinya karies dimana pada saat pH rongga mulut dibawah 5,5 dapat terjadi proses demineralisasi atau proses karies pada gigi. Salah satu fungsi saliva adalah memiliki kemampuan buffer yang dapat menjaga pH saliva saat pH turun menjadi asam dan naik menjadi sangat basa, sehingga proses karies dapat dicegah. Karies adalah penyakit yang mengenai jaringan keras gigi yang disebabkan oleh interaksi bakteri pada permukaan gigi, plak atau lapisan biofilm, dan substrat berisi karbohidrat yang difermentasikan menjadi asam oleh bakteri plak. Terdapat empat faktor yang saling berpengaruh terhadap kejadian karies adalah (1) waktu, (2) host atau gigi, (3) mikroorganisme, (4) substrat. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara kemampuan buffer saliva terhadap status karies pada gigi bercampur anak usia 6-12 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi klinik. Jumlah sampel adalah 10 anak yang datang periksa gigi di RSGM UMY. Hasil penelitian adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kemampuan buffer saliva terhadap status karies gigi desidui dan pemanen pada periode gigi bercampur anak usia 6-12 tahun.

Keywords