Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem (Aug 2021)

Kajian Tingkat Bahaya Erosi dan Kekritisan Pada DAS Krueng Raya, Provinsi Aceh Menggunakan Sistem Informasi Geografis

  • Fachruddin,
  • Sudirman Sirait,
  • Alimuddin,
  • Ichawana Ramli

DOI
https://doi.org/10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.06
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 2
pp. 154 – 164

Abstract

Read online

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat bahaya erosi dan kekritisan DAS Krueng Raya menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Pengukuran tingkat bahaya erosi menggunakan metode universal soil loss equation (USLE), sedangkan pengukuran lahan kritis menggunakan Panduan Peraturan Menteri Kehutanan No. 32. Selanjutnya, integrasi beberapa parameter dapat dilakukan dengan tool overlay dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukan bahwa kelas Tingkat Bahaya Erosi (TBE) di DAS Krueng Raya yang paling luas adalah kelas agak kritis dengan luas mencapai 9 319.4 ha atau 73.25%. Selanjutnya, kelas kritis dengan luas 1 361.80 ha atau 10.70%, berikutnya kelas sangat kritis 340.4 ha atau 2.68% dan kelas tidak kritis 879.7 ha atau 6.91%. Sedangkan klasifikasi tingkat kekritisan DAS yang paling luas termasuk tingkat agak kritis dengan luas mencapai 9 319.4 Ha atau 73.25%, selanjutnya kelas kritis dengan luas 1 361.80 ha atau 10.70%. Selanjutnya, kelas sangat kritis 340.4 ha atau 2.68% dan kelas tidak kritis dengan luas 879.7 ha atau 6.91%. Bila tingkat bahaya erosi berat/tinggi maka pengaruhnya terhadap kelas lahan kritis akan tinggi (kritis, agak kritis dan sangat kritis) dengan persentase luas secara keseluruhan mencapai 98.7%. Sebaliknya, jika tingkat bahaya erosi berada pada kelas ringan maka kelas lahan kritis secara umum akan berada kelas rendah atau pada kelas tidak kritis (79.4%) atau agak kritis (19.3%). Arahan pengelolaan DAS Krueng Raya harus menerapkan konservasi tanah dan air secara berkelanjutan/terpadu pada setiap kawasan.

Keywords