Jurnal Kelautan Tropis (Apr 2018)

Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Pada Habitat Lamun Hasil Transplantasi dengan Metode Ramah Lingkungan

  • Ita Riniatsih,
  • Retno Hartati,
  • Sri Redjeki,
  • Hadi Endrawati

DOI
https://doi.org/10.14710/jkt.v21i1.2401
Journal volume & issue
Vol. 21, no. 1
pp. 29 – 36

Abstract

Read online

Damage to seagrass ecosystems resulting in loss of habitat makrozoobentos.The effort to fix them with seagrass transplantation program. Transplantation of seagrass with environment friendly techniques is expected to help to recreate habitat for makrozoobentos. Research on makrozoobentos diversity in habitats seagrass transplantation results using two methods of transplantation techniques bamboo frame and bamboo tubes. The seagrass Enhalus acoroides type is transplanted. Research conducted in the waters of the Teluk Awur and Bandengan, Jepara and was conducted from August-November 2017. Research carried out with the widest swath of 4x4m with depth 85-100 cm. The number of type makrozoobnetos which is obtained during research is captured as many as 25 types look different at each sampling observations. Until the end of the observation makrozoobentos abundance ranged from 106.1-89.8 ind/m2 on the transplantation of seagrass with bamboo frames and methods of tube bamboo and seagrass pastures in both locations. Index of diversity and uniformity of makrozoobentos obtained in the category of low to moderate from each treatment. Kerusakan ekosistem padang lamunmengakibatkan hilangnya habitat makrozoobentos. Upaya untuk memperbaikinya dengan melakuka transplantasi lamun.Transplantasilamun dengan metode yang ramah lingkungan diharapkan dapat membantu untuk menciptakan kembali habitat untuk biota bentik (makrozoobentos). Penelitian tentang keanekaragaman makrozoobentospada habitat lamun hasil transplantasi menggunakan dua metode transplantasi yaitu metode frame dan tabung bambu. Lamun yang ditransplantasikan adalah jenis Enhalus acoroides. Penelitian yang dilakukan di perairan padang lamun di Teluk Awur dan Bandengan Jepara ini dilaksanakan dari Agustus–Nopember 2017. Penelitian dilakukan dengan petak seluas 4x4m dengan kedalaman 85-100cm.Jumlah jenis makrozoobnetos yang diperoleh selama penelitian adalah sebanyak 25 jenis yang tertangkap terlihat berbeda disetiap sampling pengamatan. Hingga akhir pengamatan kelimpahan makrozoobentos berkisar antara 89,8-106,1 ind/m2 pada transplantasi lamun dengan metode frame bambu dan tabung bambu serta padang lamun asli di kedua lokasi. Indeks Keanekaragaman dan keseragaman makrozoobentos yang diperoleh dalam kategori rendah hingga sedang pada ketiga perlakuan di atas.

Keywords