Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah (Apr 2011)

Teknik Pewarnaan Agel dengan Zat Warna Alam dari Daun Jati

  • Eustasia Sri Murwati,
  • Endang Pristiwati,
  • Lucius Pradana Adhi Nugroho

DOI
https://doi.org/10.22322/dkb.v28i1.1010
Journal volume & issue
Vol. 28, no. 1
pp. 31 – 36

Abstract

Read online

ABSTRAKAgel (Corypha gebanga BL) merupakan jenis tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia dan telah dimanfaatkan oleh para perajin untuk dibuat menjadi berbagai jenis barang kerajinan bernilai ekonomis. Namun proses pewarnaan yang sering digunakan selama ini adalah pewarnaan menggunakan zat warna sintetis yang kurang ramah lingkungan. Hal ini terjadi karena masih banyak kendala dalam pewarnaan alam, salah satunya adalah warna yang didapatkan menjadi kusam. Untuk itu diperlukan penelitian teknik pewarnaan yang tepat untuk memperoleh hasil yang optimal. Daun jati dipilih menjadi bahan dasar zat warna alam karena jumlah yang melimpah di Indonesia, regenerasi yang cukup cepat dibandingkan bahan pewarna alam dari kayu, dan termasuk jenis zat warna yang memiliki afinitas besar terhadap serat selulose. Penelitian ini bertujuan memperoleh suhu, lama perendaman, dan proses mordan yang tepat untuk pewarnaan agel dengan zat warna alam dari daun jati. Metoda eksperimental dengan tahapan; penelitian bahan baku, uji kekuatan tarik sebelum dan sesudah diwarna, diproses mordan, diwarna dengan variasi suhu (60°C, 80°C, 100°C) dan waktu pencelupan 30 menit, pengujian (ketahanan luntur warna terhadap cuci, gosok, dan sinar matahari), dan ketuaan warna. Hasil pengujian ketuaan warna pada suhu 100°C didapatkan warna paling tua (penyerapan optimal) dengan %T (Transmitansi) terkecil, suhu 80°C %T lebih tinggi dari pada suhu 100°C, dan pada suhu 60° C %T memiliki nilai tertinggi dengan warna kurang tua. Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap cuci,gosok, dan sinar matahari baik. Sesudah pewarnaan tidak menurunkan kekuatan tarik.Kata kunci: agel, daun jati, ketuaan warna, suhu,warna alamABSTRACTAgel (Corypha gebanga BL) grow widely in Indonesia and has been used by craftmen as material for various kinds of valuable handicrafts. However the coloring process of agel still use the staining with synthetic dyes that are less environmentally friendly. It is caused by there are still manyobstacles using of natural dyes, one of them is obtained color becomes dull. It required research techniques and the proper coloring to obtain optimal results. Teak Leaves is selected to be basic ingredients of natural dyes because the amount is abundant in Indonesia, regeneration is quite fast compared to the natural color materials from various woods, included in the type of dye and has a great affinity towards cellulose fibers. This study aimed to obtain the temperature, dipping time, and appropriate mordan process for staining agel with natural dyes from teak leaves. Experimental method by stages; research materials, tensile strength before and after dyes,staining with variations in temperature (60°C, 80°C, 100°C) and 30 minutes duration of immersion, the mordant process, the test results (color fastness to washing, rubbing, and light sun), and aging color. The test color decay at a temperature of 100°C obtained oldest color (optimal absorption) with the smallest %T (transmittance), at 80°C resulting higher %T than at a temperature of 100°C, and at 60°C has the highest value %T with color less dark. The test result color, fastness to washing, rubbing, and light sun have good. After dyesnot decrease tensile strength. Keywords: agel, teak leaf, aging color,temperature, natural color

Keywords