Jurnal Akuakultur Indonesia (Feb 2024)
Dietary evaluation of cinnamaldehyde supplementation with different protein energy levels and ratios in Pacific whitleg Shrimp Litopenaeus vannamei
Abstract
This study aimed to evaluate the growth performance and carbohydrate metabolism of Pacific whiteleg shrimp after feeding with different cinnamaldehyde concentrations and protein-energy ratios. The study used a completely randomized design with six treatments in triplicates. The treatments were S003213; treatment S053213; treatment S052814; treatment S102814; treatment S052815; and treatment S102815. The study was conducted for 56 days in a 76 L volume aquarium using shrimps with 1.38 ± 0.01 g at 200 individuals/m3. The results showed that the S053213 treatment was significantly different (P<0.05) compared to other treatments for the specific growth rate (SGR). Hexokinase (hk) and phosphoenolpyruvate carboxykinase (pepck) produced by the S053213 treatment were significantly different (P<0.05) from the S003213 treatment. The S052815 and S102815 treatments produced higher protein retention (PR) and protein efficiency ratio (PER) compared to other treatments (P<0.05) and also produced the same final average weight (FW) as the S003213 treatment. This research shows that vannamei fed by 0.10% supplementation dose of cinnamaldehyde with a decreased feed protein up to 28% and C/P ratio 14 and 15 are able to utilize feed as well as protein 32% without cinnamaldehyde. The addition of cinnamaldehyde with a higher C/P ratio requires a higher dose of cinnamaldehyde than the optimal dose. Keywords: Carbohydrate metabolism, cinnamaldehyde, growth, feed energy ratio, Pacific whiteleg shrimp ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan dan metabolisme karbohidrat udang vaname Litopenaeus vannamei yang diberikan kadar sinamaldehid pada protein dan rasio energi pakan berbeda. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan tiga ulangan. Adapun perlakuan terdiri dari perlakuan kontrol S003213; perlakuan S053213; perlakuan S052814; perlakuan S102814; perlakuan S052815; dan perlakuan S102815. Penelitian dilakukan selama 56 hari pemeliharaan pada akuarium volume 76 L menggunakan udang vaname berukuran 1,38 ± 0,01 g dengan kepadatan 200 individuals/m3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan S053213 berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan perlakuan lainnya untuk parameter laju pertumbuhan spesifik (SGR). Parameter heksokinase (hk) dan phosphoenolpyruvate carboxykinase (pepck) yang tertinggi dihasilkan oleh perlakuan S053213 dan berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan S003213. Pada perlakuan S052815 dan S102815 menghasilkan retensi protein (PR) dan rasio efisiensi protein (PER) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya (P<0,05) serta menghasilkan bobot rata-rata akhir (FW) sama dengan perlakuan S003213. Penelitian ini menunjukkan bahwa udang vaname yang diberikan suplementasi sinamaldehid sebesar 0,10% dengan protein pakan 28% dan rasio C/P menjadi 14 dan 15 mampu pemanfaatan protein pakan yang sama dengan protein pakan 32% tanpa suplementasi sinamaldehid. Penambahan sinamaldehid dengan rasio C/P yang lebih tinggi membutuhkan dosis sinamaldehid yang lebih tinggi dari dosis optimal. Kata kunci: metabolisme karbohidrat, pertumbuhan, rasio energi pakan, sinamaldehid, udang vaname