ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia (Nov 2022)

Desain Motif sebagai Brand Strategy Pengembangan Galeri Sulam Pinjaik Patah Kabupaten Agam Sumatra Barat

  • Erni Masdupi,
  • Tri Kurniawati,
  • Halkadri Fitra,
  • Dini Faisal

DOI
https://doi.org/10.33633/andharupa.v8i02.5443
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 02
pp. 246 – 256

Abstract

Read online

Abstrak Pinjaik patah atau jarum jahit yang dipatahkan merupakan brand yang cukup dikenal untuk persoalan produk sulaman terawang di Sumatra Barat, khususnya di kabupaten Agam, Nagari Panampuang. Sayangnya, pengembangan motif yang dilakukan masih minim sehingga diversifikasi produk, pembeda produk hasil sulaman pinjaik patah dan hasil produk kompetitor tidak dapat dibedakan. Perlu dirancang sebuah desain motif baru yang berangkat dari picture mark logo galeri sulam pinjaik patah dengan tujuan untuk menciptakan diversifikasi produk dan brand awareness sulaman pinjaik patah. Metode yang digunakan adalah research and development dengan tahapan 1) Potensi dan Masalah; 2) Pengumpulan informasi; 3) Pengembangan model; 4) Validasi model; 5) Uji coba model. Hasil yang didapatkan yaitu perajin sulaman dapat mengaplikasikan desain motif dalam jenis sulaman terawang dan sulaman menggunakan bordir, hanya saja masih diperlukan revisi dan latihan dari perajin sulaman agar dapat menghasilkan motif yang harmonis. Pengembangan desain dan produk sebaiknya difokuskan pada sulaman terawang yang menjadi unggulan sulam pinjaik patah. Kata kunci: brand awareness, desain motif, pinjaik patah, sulaman Abstract Pinjaik patah or a broken sewing needle is a well-known brand for embroidery products in West Sumatra, especially in Agam district, Nagari Panampuang. Unfortunately, the development of the motifs is still minimal so that product diversification, the difference between the product of pinjaik patah embroidery and the product of competitors cannot be distinguished. It is necessary to design a new motif design that departs from the picture mark of the Pinjaik Patah embroidery gallery logo with the aim of creating product diversification and brand awareness of Pinjaik Patah embroidery. The method used is research and development which includes five steps like 1) potentials and problems; 2) gathering information; 3) designing; 4) validation and; 5) design testing. The results obtained are that the embroiderer can apply the motif design in the type of overlay embroidery and embroidery using embroidery, it's just that revision and practice from the embroiderer is still needed in order to produce a harmonious motif. Design and product development should be focused on terawang embroidery which is the flagship of pinjaik patah embroidery. Keywords: brand awareness, embroidery, motif design, pinjaik patah