E-Dimas (Jun 2022)
Pemanfaatan Handuk Bekas dan Kain Satin sebagai Kerajinan Souvenir untuk Kemandirian Ekonomi Keluarga
Abstract
Di Desa Pengulu, masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang mengelola dan mengembangkan usaha sendiri. Akibatnya, masyarakat tidak mampu meningkatkan perekonomian keluarga sebagai sektor tambahan untuk kebutuhan pokok. Kesempatan ini dimanfaatkan tim PPM untuk mensosialisasikan kerajinan dengan memanfaatkan barang bekas. Kerajinan adalah kegiatan yang melibatkan penciptaan barang dengan menggunakan keterampilan tangan manusia. Keterampilan craftmanship dapat digunakan untuk membuat dekorasi atau barang seni yang selain memiliki nilai seni, juga memiliki nilai jual yang relatif tinggi. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengedukasi masyarakat tentang cara menggunakan barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi dan dapat disulap menjadi barang yang bernilai seni. Metode pelaksanaannya dilakukan melalui sosialisasi dan demonstrasi cara membuat bunga dan vas bunga. Kegiatan ini diikuti 64 peserta yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, PKK, Krangtaruna, dan komunitas penggerak Usaha Mikro. Luaran dari pengabdian ini menunjukkan respon masyarakat terhadap kegiatan seperti pembuatan vas bunga dari handuk bekas dan bunga dari pita satin bekas. Keinginan masyarakat untuk melaksanakan dan mempraktekkan cara pembuatan awal hingga proses menjadi vas bunga. Hasil olahan barang bekas dari tangan masyarakat menjadi bahan perbincangan warga untuk dapat dimanfaatkan guna meningkatkan perekonomian keluarganya. Namun, warga menemukan bahwa kendala yang paling sulit adalah pembuatan bentuk/desain dan penggunaan metode pemasaran yang minim, serta kekhawatiran akan kegagalan usaha. Untuk itu diperlukan pendampingan tim KKN-PPM untuk bersinergi dalam sosialisasi dan pengembangan agar dapat maju. Hasil pengabdian ini menyarankan agar warga mencari kelemahannya dalam merencanakan dan menyusun strategi pemasaran dengan menjual barang bekas yang bernilai seni, sehingga dapat bermanfaat sebagai peningkatan perekonomian keluarga.
Keywords