Cakradonya Dental Journal (Feb 2023)
FLEXURAL STRENGTH OF MICROHYBRIDE COMPOSITES AFTER IMMERSION IN DISTILLED WATER AND CITRIC ACID SOLUTIONS
Abstract
Sifat mekanis restorasi komposit resin dapat terdegradasi oleh cairan di lingkungan mulut, termasuk makanan dan minuman seperti buah-buahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kekuatan lentur dua komposit mikrohibrid yang berbeda setelah perendaman dalam air suling dan larutan asam sitrat dengan konsentrasi buah jeruk yang biasa dikonsumsi: jeruk mandarin dan lemon. Empat puluh G-aenial PosteriorTM dan empat puluh spesimen batang uji bengkok 3 titik Filtek Z250TM dibagi menjadi empat kelompok, 1 hari penyimpanan kering, 30 hari perendaman dalam air suling, 30 hari perendaman dalam asam sitrat 0,06 mol/L (jeruk mandarin konsentrasi), dan 30 hari perendaman dalam 0,30 mol/L asam sitrat (konsentrasi lemon). Setelah itu, kekuatan lentur spesimen diukur dengan Shimadzu, Japan AGS-X Universal Testing Machine. Data dianalisis menggunakan uji statistik One-Way ANOVA dan Tamhane Post Hoc. Analisis statistik menunjukkan penurunan yang signifikan dalam kekuatan lentur G-aenial PosteriorTM. Komposit Filtek Z250TM juga menunjukkan penurunan kekuatan lentur yang signifikan dari nilai 138,72 ± 6,26 MPa setelah 1 kali penyimpanan kering, menjadi 93,58 ± 7,69 MPa setelah perendaman dalam akuades, 96,39 ± 3,15 MPa setelah perendaman dalam asam sitrat 0,06 mol/L, dan 96,14 ± 5,39 MPa setelah direndam dalam asam sitrat 0,30 mol/L. Perbedaan kekuatan lentur yang signifikan ditunjukkan antara kedua bahan microhybrid, pada masing-masing kelompok perlakuan, dengan nilai Filtek Z250TM yang jauh lebih tinggi. Disimpulkan bahwa perendaman dalam air dan asam sitrat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kekuatan lentur komposit mikrohibrid.
Keywords