Jurnal Psikologi Perseptual (Dec 2024)
Lansia Aktif dan Berdaya: Studi Perilaku Prososial pada Kader Surabaya Hebat
Abstract
The late adult population is increasing, but they are seen as a burden by society. However more than half of the elderly population is still working, such as volunteers. This study aims to identify the forms of prosocial behaviour, motivations of prosocial behaviour, and benefits of prosocial behaviour among late adults of Kader Surabaya Hebat. The research method used was qualitative with an instrumental case study design. Participants were selected using purposive sampling technique, with characteristics of Surabaya Hebat cadres who have been active for at least 2 years in Lontar Village Surabaya, aged 60 years and above. Data collection was conducted by pre-survey, interview, and documentation. Data was analysed using thematic analysis technique. The results showed that the form of prosocial behavior in late adult cadres was helping residents, assisting cadres in task execution and guiding young The motivation of elderly cadres to do prosocial behaviour comes from 3 sources, such as intrinsic, extrinsic and situational. The benefits of prosocial behavior for late adults are getting positive feelings, increasing knowledge and experience, adding relationships, improving health and getting incentives. This research also found that religiosity and cultural factors influence prosocial behaviour, as well as the importance of relationships in prosocial behaviour. The implication of this research is to increase awareness of the elderly, also for the Kader Surabaya Hebat coordinator and the government to provide support for the late adult to be productive. Populasi lanjut usia kian meningkat, tetapi lansia dipandang sebagai beban oleh masyarakat. Padahal lebih dari setengah populasi lansia masih bekerja, salah satunya sebagai sukarelawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk perilaku prososial, motivasi perilaku prososial, dan manfaat perilaku prososial pada Kader Surabaya Hebat yang lanjut usia. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus instrumental. Partisipan dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Karakteristik partisipan adalah Kader Surabaya Hebat yang aktif selama minimal 2 tahun di Kelurahan Lontar Surabaya dengan usia 60 tahun keatas. Pengumpulan data dilakukan dengan pra-survei, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perilaku prososial pada kader lansia berupa menolong warga, membantu kader dalam pelaksanaan tugas dan membina kader muda. Motivasi kader lansia untuk berperilaku prososial berasal dari 3 sumber, yaitu intrinsik, ekstrinsik dan situasional. Manfaat dari perilaku prososial bagi kader lansia adalah mendapatkan perasaan positif, menambah pengetahuan pengalaman, menambah relasi, meningkatkan kesehatan, dan mendapatkan insentif. Riset ini juga menemukan adanya faktor religiusitas dan budaya yang memengaruhi perilaku prososial, serta pentingnya hubungan relasi dalam berperilaku prososial. Implikasi penelitian ini adalah meningkatkan kesadaran lanjut usia, serta bagi koordinator Kader Surabaya Hebat dan pemerintah untuk memberikan dukungan bagi lansia untuk produktif.
Keywords