Cakradonya Dental Journal (Feb 2018)

DAMPAK KARAKTERISTIK MALOKLUSI GIGI ANTERIOR BERDASARKAN TINGKAT KEPARAHANNYA TERHADAP STATUS PSIKOSOSIAL

  • Rafinus Arifin,
  • Sunnati .,
  • Armi Amanda Daulay

DOI
https://doi.org/10.24815/cdj.v9i2.9741
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 2
pp. 73 – 78

Abstract

Read online

Usia puncak pertumbuhan anak merupakan masa peralihan antara masa anak-anak hingga menuju masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, kognitif dan sosial emosional. Maloklusi adalah suatu anomali yang menyebabkan gangguan fungsi oral dan estetika serta memerlukan perawatan jika sudah mengganggu fisik dan emosional. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa remaja pada usia puncak pertumbuhan yang mengalami maloklusi gigi anterior akan berdampak negatif terhadap status psikososial remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak karakteristik maloklusi gigi anterior terhadap status psikososial (studi kasus pada usia puncak pertumbuhan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Banda Aceh dengan menggunakan indeks PIDAQ). Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dan penelitian ini dilakukan di SMP Negeri dengan total subjek 279 siswa. Subjek diberikan kuisioner PIDAQ untuk mengetahui dampak karakteristik maloklusi gigi anterior terhadap status psikososial. Hasil uji Wilks’ Lamda menunjukkan dampak signifikan karakteristik maloklusi gigi anterior terhadap status psikososial pada usia puncak pertumbuhan, diperoleh nilai p=0,003 (p0,05). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya dampak karakteristik maloklusi gigi anterior berdasarkan tingkat keparahannya terhadap status psikososial pada usia puncak pertumbuhan. Kata kunci: maloklusi, protrusif, PIDAQ