Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang (Feb 2019)
PENINGKATAN KUALITAS UKM SENI PAHAT MELALUI INOVASI PRODUK DAN PENGGUNAAN PENGAWET KAYU ALAMI
Abstract
Masyarakat Bakalankrajan khususnya warga RW 02 merupakan masyarakat yang sangat kreatif hal ini ditunjukkan dengan adanya produk unggulan pada masing-masing RT. UKM seni pahat berdomisili di RT 07 mempunyai keunggulan seni pahat kayu, dimana cara memahat dengan memakai parang sehingga produk pahatan kurang halus serta kurang inovatif. Hal ini berdampak pada tingkat pemesanan yang menurun dan akhirnya tidak berjualan lagi. Program dari RW 02 tahun 2018 adalah meningkatkan kesejahteraan warga dengan cara menghidupkan lagi kemampuan warganya sesuai dengan keahlian masing-masing. Program ini tidak dapat berjalan dengan lancar karena membutuhkan dana untuk pembelian peralatan dan juga membutuhkan pelatih yang sesuai dengan bidangnya. Hasil evaluasi sementara seni pahat dan ukir jika dipahami dan ditekuni dengan baik oleh UKM dapat meningkatkan perekonomiannya karena pada dasarnya UKM tersebut mempunyai kesenangan dalam hal seni pahat. Untuk itu disusunlah suatu kegiatan pelatihan seni pahat. Pelatihan seni pahat dilaksanakan selama 7 bulan dimana materi pelatihannya meliputi pembuatan desain seni pahat dan ukir, pembuatan pengawet kayu yang berupa insektisida dari bahan alami, cara penggunaan insektisida alami, praktek pembuatan produk seni pahat dan ukir, pengeringan bahan dasar memakai mesin pengering serta materi tentang komposisi warna. Setelah praktek pembuatan produk selesai maka selanjutnya untuk menentukan harga jual diberikan materi tentang analisa ekonomi, dan cara memasarkan melalui media elektronik. Hasil dari pelatihan ini produk yang sudah terjual sebanyak 4 (empat) produk kepala naga sedangkan yang masih dikerjakan pesanan pembuatan cermin ukiran kayu dan permintaan perbaikan pahatan yang sudah using untuk dimodifikasi lagi menjadi bentuk baru. Media elektronik yang sudah dibuat adalah @bakra kreatif singkatan dari Bakalankrajan kreatif. Produk Kepala Naga yang belum diwarnai dijual dengan harga Rp 600.000,00 sedangkan yang sudah diwarnai seharga Rp 900.000,00. Untuk penambahan hiasan pada kepala naga, dijual dengan harga Rp 300.000,00. Pendampingan ini akan dilaksanakan terus sampai terwujud visi RW 02 yaitu Kampung Wisata Kreatif Bakalankrajan. DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v3i0.2646
Keywords