Sari Pediatri (Feb 2024)

Faktor-Faktor Penentu Vaccine Hesitancy pada Orang Tua Anak Usia 6-12 Tahun terhadap Vaksin COVID-19 di Kabupaten Bandung

  • Bunga Nirwani,
  • Meita Dhamayanti,
  • Purboyo Solek,
  • Dzulfikar Djalil Lukmanul Hakim,
  • Anggraini Alam,
  • Rodman Tarigan

DOI
https://doi.org/10.14238/sp25.5.2024.283-91
Journal volume & issue
Vol. 25, no. 5
pp. 283 – 91

Abstract

Read online

Latar belakang. Hingga 18 Mei 2020, 584 anak terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia, mendorong upaya pencegahan melalui vaksinasi anak. Kendati Ikatan Dokter Anak Indonesia mendukung vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6–11 tahun, terdapat keraguan (hesitancy) dan penolakan vaksin yang perlu dipahami faktornya. Tujuan. Penelitian bertujuan mengeksplorasi adanya keraguan terkait vaksinasi COVID-19 pada anak dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi orang tua. Metode. Penelitian analitik kuantitatif dengan desain potong lintang, menggunakan data sekunder yang diperoleh dari penelitian sebelumnya yang merupakan bagian dari riset Academic Leadership Grant meliputi data demografis subjek penelitian, tingkat pengetahuan subjek penelitian mengenai COVID-19, serta status keraguan subjek penelitian terhadap vaksin COVID-19. Hasil. Didapat 613 subjek penelitian yaitu orang tua yang memiliki setidaknya satu orang anak berusia 6-12 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Dari 613 subjek, sebagian besar memiliki skor pengetahuan COVID-19 yang baik pada 419 orang (68,4%) dan sebagian besar menunjukkan tanpa keraguan pada 546 (89,1%). Pendidikan terakhir (p=0,002 <0,05) dan riwayat infeksi COVID-19 pada keluarga (p=0,007 <0,05) merupakan faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap skor pengetahuan COVID-19. Kesimpulan. Tingkat pendidikan dan riwayat infeksi COVID-19 pada keluarga merupakan faktor yang signifikan secara statistik terhadap tingkat pengetahuan orangtua anak usia 6-12 tahun mengenai COVID-19. Tidak terdapat faktor yang signifikan secara statistik terhadap vaccine hesitancy pada orangtua anak usia 6-12 tahun.

Keywords