Jurnal Agripet (Apr 2021)
The Effect of Turmeric Extract (Curcuma longa l.) As a Potential Anthelmintic on Reducing Endoparasites in Naturally-Infected Sheep
Abstract
ABSTRACT. Turmeric extract (Curcuma longa L.) has the potential to be a natural anthelmintic and alternative to commercial deworming drugs for naturally-infected local sheep. A completely randomized design was used to compare the effect of 5 different oral treatments of turmeric extract tablets at 0 (TET-0), 200 mg (TET-200), 400 mg (TET-400), 800 mg (TET-800), and commercial Oxfendazole 225mg (Oxfen-225) on reducing endoparasites (fecal egg counts, FEC) of naturally-infected local yearling ewes at day-0 (before treatments), day-7, day-14, and day-21 (after treatments) using 4 replicates (n = 4). At day-0, all experimental ewes were naturally infected by FEC Strongyles nematode ranging from 85.0 ± 32.8 to 638 ± 230 eggs/g. Meanwhile, FEC Fasciola spp. and Paramphistomum spp. (Trematode), Monieza spp. (Cestode), dan Eimeria spp. (coccidia) were found a little in a small number of ewes. Therefore, further analysis focused on FEC Strongyles. On day-7, only Oxfen-225 and TET-800 treatments reduced (P0.05) FEC Strongyles by 100% and 64%, respectively. There was no difference (P0.05) in the increased or reduced percentages of FEC Strongyles infections among group treatments during day-14 and day-21 although only Oxfen-225 treatment showed a constant decrease. It seems that orally administering turmeric extract tablet at 800 mg have the potential to reduce FEC Strongyles in sheep by 64% although its anthelmintic potential is still weaker than commercial oxfendazole 225 mg. (Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma longa L.) sebagai Antelmintik terhadap Penurunan Endoparasit pada Domba yang Terinfeksi secara Alami) ABSTRAK. Ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) mempunyai potensi sebagai antelmintik alami pengganti obat cacing komersial pada domba lokal yang terinfeksi cacing. Rancangan acak lengkap digunakan untuk membandingkan pengaruh 5 perbedaan perlakuan ekstrak kunyit dalam bentuk tablet dengan dosis: 0 (TET-0), 200 mg (TET-200), 400 mg (TET-400), 800 mg (TET-800), dan Oxfendazole komersil 225mg (Oxfen-225) terhadap penurunan jumlah telur cacing pada feses (Fecal egg counts, FEC) domba betina muda yang terinfeksi cacing secara alami pada hari ke-0 (sebelum perlakuan), hari ke-7, hari ke-14, dan hari ke-21 setelah perlakuan menggunakan 4 ulangan (n = 4). Pada hari ke-0, semua domba eksperimen terinfeksi secara alami oleh nematoda Strongyles sebanyak 85.0 ± 32.8 sampai 638 ± 230 telur/gram feses. Sedangkan FEC Fasciola spp. dan Paramphistomum spp. (Trematoda), Monieza spp. (Cestoda), dan Eimeria spp. (Koksidia) hanya ada di beberapa domba saja dalam jumlah yang sedikit. Sehingga Analisa selanjutnya difokuskan kepada FEC Strongyles. Pada hari ke-7, hanya perlakuan Oxfen-225 dan Cur-800 yang dapat mengurangi (P0.05) persentase FEC Strongyles sebanyak 100% dan 64%, secara berurutan. Tidak ada perbedaan (P0.05) pada peningkatan atau penurunan persentase FEC Strongyles pada semua perlakuan selama hari ke-14 dan hari ke-21 walaupun perlakuan Oxfen-225 memperlihatkan pengurangan persentase FEC Strongyles secara konstan. Ekstrak kunyit dalam bentuk tablet pada dosis 800 mg mempunyai potensi menurunkan infeksi FEC Strongyles sekitar 64% pada minggu pertama, tetapi kemampuan antiparasitiknya masih di bawah oxfendazole 225 mg.
Keywords