Forum Arkeologi (Mar 2017)

SEBARAN SUMBER DAYA ARKEOLOGI DI KABUPATEN MOROWALI: GAMBARAN TOLERANSI MASYARAKAT MASA LALU

  • Irfanuddin Wahid Marzuki

DOI
https://doi.org/10.24832/fa.v29i2.187
Journal volume & issue
Vol. 29, no. 2
pp. 81 – 92

Abstract

Read online

Kabupaten Morowali has abundance archeological resources that have not been explored optimally. The resources are spread from coastal areas to karst hills along the areas of Kabupaten Morowali. This research aims to compile the data of the resources together with its spreading location and to understand the description of Morowali people tolerance in the past. The research was descriptive, and using inductive approach and historical archaeology approach. The results of this research are natural caves once functioning as a graveyard in Kecamatan Lembo and the area surround, old mosque, fort, tomb, palace, and colonial building. Based on historical data and interpretation of archaeological data, people of Morowali have known tolerance and harmony in the past. Morowali communities live in harmony despite having different ethnicities and religions because of their strong kinship. Kabupaten Morowali mempunyai potensi tinggalan sumber daya arkeologi yang sampai saat ini belum tergali secara optimal. Peninggalan sumber daya arkeologi tersebar di wilayah pesisir sampai di wilayah perbukitan karst yang membentang sepanjang wilayah Kabupaten Morowali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendata sumber daya arkeologi di wilayah Kabupaten Morowali, sebarannya, dan mengetahui gambaran toleransi masyarakat Morowali masa lalu berdasarkan tinggalan tersebut. Penelitian ini bersifat dekriptif dengan menggunakan penalaran induktif dan pendekatan arkeologi kesejarahan. Hasil penelitian berupa gua-gua alam yang berfungsi sebagai penguburan di wilayah Kecamatan Lembo dan sekitarnya, masjid tua, benteng, makam, bekas istana, dan bangunan kolonial. Berdasarkan data sejarah dan interpretasi data arkeologis yang ada, masyarakat Morowali telah mengenal toleransi kerukunan pada masa lalu. Masyarakat Morowali hidup rukun, walaupun berbeda etnis dan agama karena adanya ikatan kekerabatan yang kuat.

Keywords