Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia (Dec 2018)
Perawatan Diri Pada Pasien Gagal Jantung
Abstract
ABSTRAK Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling sering terjadi di seluruh dunia yang mengakibatkan tingginya angka mortalitas, morbiditas dan juga berdampak secara finansial terutama bagi lanjut usia. Rehospitalisasi merupakan masalah umum yang sering terjadi pada pasien gagal jantung yang sebagain besar disebabkan oleh keterlambatan dalam pengenalan gejala, pengobatan dan ketidakpatuhan diet serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan perawatan diri. Panduan penanganan gagal jantung menekankan pentingnya perilaku perawatan diri untuk menurunkan kekambuhan dan rehospitalisasi pada pasien gagal jantung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung yang mengunjungi poliklinik jantung di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif quantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 74 responden yang merupakan pasien rawat jalan di poliklinik jantung pada bulan Juni hingga Juli 2018. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Care of Heart Failure Index (SCHFI), (skor ≥70 poin=adekuat). Uji statistik chi-square digunakan untuk mengetahui hubungan antara factor sosiodemografi dengan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku perawatan diri pada sebagian besar responden masih belum adekuat dengan frekuensi perilaku perawatan diri adekuat yang masih rendah (pemeliharaan: 45±13.1 (7.7%), pengelolaan: 46±20.4 (13.0%) dan kepercayaan: 69±16.5 (38.5%)). Hanya satu faktor yaitu penyakit penyerta yang berhubungan dengan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung pada dimensi kepercayaan diri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku perawatan diri yang tidak adekuat seperti juga pada negara-negara lainnya sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung. ABSTRACT Heart failure (HF) is one of the most prevalent cardiovascular diseases in the world which associated with significant mortality, morbidity, and huge financial burden, particularly among aging population. Rehospitalization remain a concern in the care of the heart failure patient which largerly associated with delay in symptoms recognition, treatment, diet non-compliance and also lack of knowledge and skills in heart failure self-care. Guideline on HF emphasize the important of self care in preventing symptoms and hospital readmission. This study aims to describe self-care behavior in a sample of heart failure patients. This is a descriptive cross-sectional study with non-probabilistic sample of 74 in an out-patient heart clinic from June-July 2018. Self-care was measured using the Self-Care of Heart Failure Index (SCHFI), (scores ≥70 points=adequate self-care). Chi-square test was conducted to test whether participant’s characteristics associated with self-care behavior among heart failure patients in three scales. The result shows that self-care was inadequate in most scales (self-care maintenance: 43.4±11.8, self-care management: 49.4±18.5 and self-care confidence: 68,6±14.5. Low frequencies of participants with adequate self-care also observed in the study (self-care maintenance: 5.4%, self-care management: 15.4%) and self-care confidence: 36.5%)). In self-care confidence subscale, higher scores of the SCHFI were associated with no comorbid conditions (p=0.01). None of the sociodemographic and clinical characteristics of the sample were associated with increased self-care in other 2 sub-scales. In conclusion, study shows that self-care in HF is inadequate, interventions aimed at improving self-care espescially in self-care maintenance sub-scale are greatly needed. Additional studies are needed to determine the best approach for this.
Keywords