Magistra Andalusia (Oct 2019)

WOMAN IMAGES IN NOVEL MIDAH SI MANIS BERGIGI EMAS BY PRAMOEDYA ANANTA TOER (A FEMINISM APPROACH)

  • Jimat Susilo,
  • Sobihah Rasyad,
  • Novi Wulandari

DOI
https://doi.org/10.25077/majis.1.2.6.2019
Journal volume & issue
Vol. 1, no. 2

Abstract

Read online

Tujuan penelitian ini akan menggambarkan keberadaan perempuan dianggap memiliki keterbatasan, selalu dipinggirkan atau dimarjinalkan, dinomorduakan baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. Dalam segala bidang, perempuan dianggap tidak memiliki kemampuan dibanding laki-laki, seperti dalam bidang sosial, pendidikan, politik, ekonomi, maupun dalam kaitan berorganisasi. Perempuan dalam budaya Jawa hanya sebagai pelengkap kaum laki-laki, yaitu bertugas di dapur, sumur, dan kasur. Artinya, posisi perempuan tidak memiliki peran penting dalam kehidupan, tugasnya memasak, mencuci, dan menemani laki-laki saat tidur. Perlakun terhadap perempuan inilah yang memunculkan gerakan penyetaraan derajat perempuan terhadap laki-laki. Gerakan itu dinamakan feminisme. Feminisme merupakan salah satu gerakan yang menekankan pada penyetaraan gender antara laki-laki dan perempuan (Wiyatmi, 2012: 9) sebagai akibat perlakuan yang tidak adil terhadap kaum perempuan yang mengalami kesengsaraan, bahkan didudukkan jauh di bawah laki-laki (Djajanegara, 2003: 27). Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk ketidakadilan citra perempuan dalam novel Midah Si Manis Bergigi Emas karya Pramodya Ananta Toer.Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan citra tokoh utama dan mengetahui hubungannya antara tokoh utama dan tokoh lawan jenisnya. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data, seperti teknik pustaka, baca, dan catat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam mendukung dan menggerakkan literasi sekolah dan sebagai bahan penawaran untuk materi ajar guru dalam pembelajaran sastra.

Keywords