Fon (Nov 2016)

ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGIS DAN SINTAKSIS PADA PIDATO PRESIDEN JOKO WIDODO PERIODE JANUARI 2015

  • Ahmad Dedi Mutiadi,
  • Indah Patimah

DOI
https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v6i1.371
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1

Abstract

Read online

ABSTRAK Judul penelitian ini adalah analisis kesalahan morfologis dan sintaksis pada pidato presiden Joko Widodo periode Januari 2015. Rumusan Masalah : 1) bagaimana kesalahan morfologis pada pidato presiden Joko Widodo periode Januari 2015 ?; 2) bagaimana kesalahan sintaksis pada pidato presiden Joko Widodo periode Januari 2015 ? Metode : deskriptif analisis kualitatif. Simpulan: analisis kesalahan morfologis dan sintaksis pada pidato presiden Joko Widodo periode Januari 2015 adalah sebagai berikut : kesalahan morfologis pada pidato Presiden Jokowi periode 2015 banyak terjadi karena menghilangkan imbuhan pada suatu kata, selain itu adanya penyingkatan morfem men-, meny-, meng-, dan menge- menjadi n-, ny-, ng-, dan nge-. Dalam penggunaan bahasa, karena pengaruh bahasa daerah, morfem men-, meny-, meng-, dan menge- disingkat menjadi n-, ny-, ng-, dan nge- dalam pembentukan kata kerja. contohnya, pada kata seharusnya mengalami, seharusnya memberi, kata seharusnya menyenggol, seharusnya mengejek, seharusnya memakai, seharusnya menonton. Kesalahan sintaksis banyak terjadi karena kesalahan pada penyusunan struktur kalimat yang salah seperti pada kalimat adalah contoh penyusunan struktur yang salah, seharusnya kesalahan dalam bidang sintaksis juga terjadi karena adanya penggandaan subjek yaitu kata ‘Saya’ seperti pada kalimat seharusnya kalimat tersebut adalah Saya kemarin lihat peraturan ko seperti ini>. Selain itu adanya kesalahan sintaksis karena berstruktur dari bahasa daerah seperti pada kalimat Kata narkobanya merupakan kesalahan sintaksis yang terpengaruh oleh struktur bahasa daerah yaitu menggunakan akhiran-nya, contoh lain seperti dalam kalimat ‘bukunya sudah di ke kantorkan’. Kata Kunci : Kesalahan, Morfologis, Sintaksis, Pidato.