Jurnal Teknik ITS (Apr 2016)
Penentuan Lokasi Bandar Udara di Kabupaten Lamongan
Abstract
Seiring dengan adanya AFTA pada tahun 2015 mendatang program ASEAN Open Sky juga akan diselenggarakan di langit ASEAN. ASEAN Open Sky adalah situasi dari ekstensifikasi liberalisasi pada region ASEAN. Yang menjadi salah satu alasan dari adanya ASEAN Open Sky ini adalah untuk meningkatkan kompetisi dari industri penerbangan, dan memberikan seluruh maskapai kesempatan untuk bersaing di seluruh rute di dalam ASEAN. Sebagai salah satu solusi dalam menghadapai AFTA dan ASEAN Open Sky adalah dengan memperbesar kapasitas bandara atau membangun bandara baru. Pemerintah Provinsi Jawa Timur sendiri sudah memikirkan hal tersebut dengan menuangkan rencana dalam RTRW Provinsi Jawa Timur 2011-2031. Selain pada dokumen RTRW, pembangunan bandar udara di Kabupaten Lamongan juga telah dimasukkan dalam dokumen Tataran Transportasi Wilayah Provinsi Jawa Timur (Tatrawil) tahun 2012-2032 yang juga sudah di Perda-kan. Oleh karena itu perlu untuk menentukan lokasi bandar udara di Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan tiga alat analisis yaitu teknik analisa delphi, AHP (Analytical Hierarchy Process), dan Overlay. Teknik analisa delphi digunakan untuk mengkonfirmasi variabel-variabel yang mempengaruhi dalam penentuan lokasi di Kabupaten Lamongan. Teknik analisa AHP digunakan untuk mencari bobot dari tiap variabel dalam mempengaruhi penentuan lokasi di Kabupaten Lamongan. Pada proses analisa overlay, digunakan metode weighted sum yang dibantu dengan software Arcgis 10.1 sehingga muncul lokasi lahan yang paling sesuai dengan kriteria yang telah dibentuk. Dari analisa yang telah dilakukan ditemukan bahwa lokasi lahan yang mempunyai nilai sesuai berada diantara Kecamatan Solokuro dan Kecamatan Paciran. Dengan kordinat antara 112° 20' 01.3571" E 6° 53' 57.9336" S, 112° 23' 21.7230" E 6° 52' 21.6192 "S, 112°26'47,39"E 6°53'17,068"S, 112°23'34,345"E 6°57'20,207"S.