Majalah Geografi Indonesia (Sep 2016)

Pengelolaan Lingkungan Berbasis Kemitraan Pesantren dan Masyarakat di Pesantren Ilmu Giri, Kabupaten Bantul

  • Wijaya Wijaya,
  • Baiquni Baiquni,
  • Bakti Setiawan

DOI
https://doi.org/10.22146/mgi.13107
Journal volume & issue
Vol. 29, no. 1
pp. 80 – 94

Abstract

Read online

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mengetahui bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan lingkungan hasil kemitraan Pesantren Ilmu Giri dengan masyarakat, (2) mengetahui kurikulum, materi dan metode pembelajaran berbasis lingkungan yang diterapkan Pesantren Ilmu Giri kepada jamaah dan santri, dan (3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Pesantren Ilmu Giri dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan di masyarakat dusun Nogosari. Wawancara mendalam, observasi partisapatif, focus group discussion (FGD), dan dilengkapi kajian pustaka serta dokumentasi merupakan teknik utama dalam penggalian data. Data yang terkumpul lalu dianalisis secara deskriptif kualitatif. Tesis ini menemukan bahwa : (1) Pesantren Ilmu berhasil dalam pengelolaan lingkungan alam, sosial dan budaya dalam bentuk-bentuk kegiatan seperti : (a) penghijauan melalui hutan santri dengan konsep eco-religi; (b) Pesantren Ilmu Giri menggali, mengangkat dan melestarikan budaya tradisi lokal; (c) Pesantren Ilmu Giri mengangkat ekonomi masyarakat melalui lahirnya Lembaga Keuangan Mikro (LKM); (d) Pesantren Ilmu Giri mengkampayekan makanan ekologis dan menolak penggunaan pupuk kimia dan pestisida. (2) Pesantren Ilmu Giri tidak memiliki kurikulum sebagaimana lazimnya pada pesantren-pesantren modern yang memiliki santri dan pondok. Ilmu Giri hanya memiliki jamaah mujahadah dan santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). Jamaah mujahadah dan santri TPA inilah yang menjadi sasaran dakwah pesantren. Materi dan metode pembelajaran di pesantren diarahkan pada etika lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka mencapai visi pesantren, yaitu memecahkan masalah sosial keterbelakangan, kebodohan, kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup. Inti pengajaran bagi jamaah dan santri adalah menanamkan pengetahuan dan kearifan dalam hidup mereka, selain mempelajari al-Quran. Materi pengajaran berbasis alam sekitar pesantren, khususnya alam hutan dan budaya tradisi. (3) Ada 4 hal yang melatarbelakangi Pesantren Ilmu Giri berhasil dalam kegiatan menumbuhkan kesadaran lingkungan, yaitu : pertama modal sosial dan modal spiritual pengasuh pesantren; kedua ketokohan dan strategi kepemimpinan pengasuh pesantren; ketiga dukungan warga lokal pesantren; dan keempat dukungan pemberitaan media massa (pers) terkait dengan kegiatan pesantren. Selain keberhasilan, juga ditemukan beberapa kendala / kelemahan dalam pengelolaan lingkungan berbasis kemitraan pesantren dan masyarakat, yaitu (a) dakwah dan ceramah-ceramah lingkungan sulit diterima jamaah karena keterbatasan pendidikan; (b) merubah pola pikir (mind set) masyarakat terhadap kelestarian lingkungan; (c) tingkat ekonomi masyarakat yang rendah; (d) akses, moda transportasi serta ketersedian air bersih yang terbatas; (e) domisili pengasuh jauh dari pesantren; (f) konflik dan gesekan pengasuh pesantren dan masyarakat lokal. ABSTRACT The purpose of this study was to: (1) determine the forms of environmental management activities result of the partnership Pesantren Science Giri with the public, (2) determine the curriculum, materials and methods based learning environment that is applied Pesantren Science Giri told pilgrims and students, and (3) determine the factors that influence the success of Science Giri Pesantren in growing environmental awareness in society Nogosari hamlet. In-depth interviews, observation partisapatif, focus group discussion (FGD), and include a literature review and documentation is a major technique in data mining. The data collected is then analyzed descriptively qualitative. This thesis found that: (1) Boarding School of Science succeeded in the management of the natural environment, social and cultural forms of activities such as: (a) afforestation through forest students to the concept of eco-religion; (b) Science Giri Pesantren digging, lifting and preserving local cultural traditions; (c) Science Giri Pesantren lift the local economy through the birth of Microfinance Institutions (MFIs); (d) Science Giri Pesantren mengkampayekan ecological food and refuse the use of chemical fertilizers and pesticides. (2) Science Giri Pesantren not have a curriculum as usual in modern boarding schools that have students and cottage. Science has only Giri mujahadah pilgrims and students Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA). Mujahadah worshipers and students landfill that is the target of propaganda boarding. Materials and methods of teaching in schools directed at environmental ethics and community empowerment in order to achieve the vision of schools, ie solving social problems of backwardness, ignorance, poverty and environmental damage. Core instruction for pilgrims and students are imparting knowledge and wisdom in their lives, in addition to studying the Koran. Nature-based teaching materials about schools, especially natural forests and cultural tradition. (3) There are four things behind Giri Pesantren Science succeeded in growing environmental awareness activities, namely: first spiritual and social capital pesantren; The second persona and leadership strategies pesantren; The third support local residents boarding; and fourth support of the mass media (press) related to boarding activities. In addition to success, also found several obstacles / weaknesses in the environmental management of schools and community-based partnerships, namely (a) propaganda and speeches tough environment because of the limitations of the education received by the congregation; (b) change the mindset (mind set) community towards environmental sustainability; (c) the low level of the public economy; (d) access, modes of transport and the limited availability of fresh water; (e) domicile caregivers away from school; (f) the conflict and friction pesantren and local communities.

Keywords