JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) (Sep 2023)
Posisi sungsang dalam krisis perpolitikan di kesultanan Palembang awal abad 19
Abstract
Masalah dalam tulisan ini adalah “bagaimana posisi Sungsang dalam Konflik Perpolitikan di Kesultanan Palembang Awal Abad 19”. Penulisan ini berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Sejarah, yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasilnya menunjukkan bahwa Sungsang yang berada di mulut Sungai Musi, sehingga pada dari awal hingga abad 20, khususnya awal abad 19 merupakan satu-satunya pintu masuk memasuki Kesultanan Palembang. Untuk itu maka Sungsang sebagai kawasan terdepan wajib menjaga keamanan, sekaligus menjadi mata-mata bagi penguasa di kota Palembang. Posisi khusus tersebut menempatkan nama pemimpin Sungsang adalah Ngabehi hanya Sungsang pemimpinnya bergelar demikian). Dalam krisis yang terjadi di Kesultanan Palembang, Sungsang otomatis menjadi garda terdepan dalam menghadapi musuh, khusus pada saat Inggris melakukan penyerangan pada tahun 1812. Sayangnya perpolitikan di kesultanan di mana adik Sultan Badaruddin II berambisi menjadi Sultan sehingga berkhianat dan memaksa agar Sungsang tidak dipertahankan. Menutup Sungsang dan memusatkan kekuasaan di Muntok Bangka menjadi satu kesatuan yang utuh guna mempertahankan dan memperbesar kekuatan. Perlawanan gigih rakyat Bangka menjadi kurang optimal karena terkendalanya bantuan dari Palembang, sebab Sungsang telah ditangan musuh.
Keywords