Sari Pediatri (Nov 2016)

Sildenafil Sebagai Pilihan Terapi Hipertensi Pulmonal Pascabedah Jantung Koreksi Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

  • Yogi Prawira,
  • Piprim B. Yanuarso

DOI
https://doi.org/10.14238/sp11.6.2010.456-462
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 6
pp. 456 – 462

Abstract

Read online

Definisi hipertensi pulmonal (HP) pada anak dan dewasa adalah sama, yaitu bila mean pulmonary arterial pressure 􀁲25 mmHg saat istirahat atau 􀁲30 mmHg saat aktivitas. Pada anak pascabedah koreksi penyakit jantung bawaan (PJB), HP berat merupakan komplikasi yang sangat dikhawatirkan, dengan angka kejadian sekitar 2%. Sildenafil telah digunakan secara luas pada pasien HP dewasa, baik sebagai terapi tunggal maupun kombinasi. Makalah ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian sildenafil pada anak dengan HP pascabedah jantung koreksi. Kedua pasien dirujuk ke RS Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta (RSCM) dengan keluhan tampak biru, sesak terutama saat menetek, dan berat badan sulit naik. Saat itu kedua pasien didiagnosis memiliki kelainan jantung bawaan berupa transposisi arteri besar (TGA), defek septum ventrikel (VSD) dan HP. Operasi koreksi total (arterial switch dan penutupan VSD) dilakukan pada saat pasien pertama berusia 3 bulan 10 hari dan pasien kedua berusia 4 bulan 22 hari. Kedua pasien mendapat inhalasi nitric oxide (iNO), inhalasi iloprost, dikombinasikan dengan sildenafil oral, dengan dosis awal 0,5 mg/kg berat badan (BB) per kali tiap 6 jam dengan pemantauan tekanan arteri berkala. Pasien pertama dipulangkan pada hari ke-23 pascabedah dan mendapat sildenafil oral dengan penurunan dosis bertahap dalam kurun waktu 6 bulan. Pasien kedua dipulangkan pada hari ke-12 pascabedah dan masih mendapat terapi sildenafil oral dengan dosis yang sama sampai hari ini. Pada kedua pasien tidak dilaporkan kejadian efek samping. Sebagai kesimpulan sildenafil efektif dalam memperbaiki hemodinamika pembuluh darah pulmonal dan bekerja secara sinergik dengan iNO. Sildenafil oral merupakan terobosan terapi yang menarik dan cukup efektif karena mudah pemberiannya dan memiliki efek samping minimal.

Keywords